> >

Korea Utara Bakal Lakukan Uji Coba Nuklir Ketujuh setelah Pemilu AS

Kompas dunia | 27 September 2024, 01:05 WIB
Warga Korea Selatan menonton program berita yang menyiarkan peluncuran rudal oleh Korea Utara, di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 26 Juni 2024. Uji coba rudal balistik Korea Utara pada hari Rabu kemungkinan besar berakhir dengan kegagalan, kata militer Korea Selatan (Sumber: AP Photo)

SEOUL, KOMPAS.TV – Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) memperkirakan Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir ketujuh setelah pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang. Selain itu, Pyongyang juga mempertimbangkan opsi lain, seperti peluncuran rudal balistik antarbenua.

Penilaian tersebut disampaikan oleh NIS dalam rapat komite intelijen parlemen Korea Selatan, Kamis (26/9/2024).

Anggota parlemen dari Partai Kekuasaan Rakyat, Lee Seong-kweun, dan anggota parlemen dari Partai Demokrat utama, Park Sun-won, menyampaikan bahwa Korea Utara juga diperkirakan memiliki cadangan senjata nuklir yang signifikan.

NIS melaporkan bahwa Korea Utara saat ini memiliki sekitar 70 kilogram plutonium, serta sejumlah besar uranium yang diperkaya tinggi (HEU). 

Kedua bahan tersebut diyakini cukup untuk memproduksi senjata nuklir dalam jumlah dua digit, yang meningkatkan kekhawatiran akan kemampuan militer Pyongyang yang semakin kuat.

Pengungkapan fasilitas HEU oleh Korea Utara pada awal bulan ini dianggap sebagai langkah yang disengaja dengan memperhitungkan pemilihan presiden AS. 

Baca Juga: Warga Kim Jong-Un Dipukuli Polisi Korea Utara hingga Tewas, Hanya Gegara Punguti Jagung yang Jatuh

Langkah tersebut dinilai sebagai sinyal untuk Amerika Serikat, sekaligus upaya untuk memperkuat kepercayaan di kalangan rakyat Korea Utara yang tengah menghadapi tekanan ekonomi yang berat.

"Secara eksternal, ini dapat diartikan sebagai langkah yang dipertimbangkan dengan cermat terkait pemilu AS, sementara secara internal, hal ini tampak sebagai upaya meningkatkan kepercayaan di tengah situasi ekonomi yang sangat sulit," kata Lee Seong-kweun dikutip dari Yonhap.

Pada awal bulan ini, media pemerintah Korea Utara mengungkapkan keberadaan fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya, yang diumumkan melalui laporan kunjungan Kim Jong-un ke lokasi tersebut. Namun, laporan itu tidak menyebutkan lokasi fasilitas ataupun tanggal kunjungan Kim.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Yonhap


TERBARU