PM Lebanon Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak, Sebut Israel Sebarkan Teror di Depan Mata Dunia
Kompas dunia | 26 September 2024, 17:10 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera bertindak atas serangan udara Israel ke negaranya sejak Senin (23/9/2024). Per Rabu (25/9), serangan Israel ke Lebanon telah membunuh setidaknya 620 orang, termasuk puluhan anak-anak.
Mikati mendesak Dewan Keamanan PBB bertindak untuk menghentikan agresi Israel saat rapat darurat di dewan tersebut pada Rabu (25/9). Rapat ini diinisiasi oleh Prancis.
"Israel melanggar kedaulatan kami dengan mengirim pesawat tempur dan drone mereka ke langit kami," kata Mikati sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Serbuan Darat Israel ke Lebanon Segera Terjadi, AS dan Sekutu Tel Aviv Minta Gencatan Senjata
Mikati menekankan bahwa deeskalasi konflik dibutuhkan segera di Lebanon. PM Lebanon itu pun menyebut serangan Israel telah menyebarkan teror kepada penduduk Lebanon "dalam pandangan penuh dunia."
"Saya harap saya kembali ke negara saya dengan pendirian tegas kalian untuk menghentikan agresi ini dan penghormatan atas kedaulatan dan keamanan negara saya," kata Mikati kepada forum Dewan Keamanan.
Di lain sisi, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengupayakan jeda pertempuran Israel dan Hizbullah.
"Beberapa hari belakangan, kami telah bekerja sama dengan mitra Amerika kami tentang gencatan senjata sementara selama 21 hari untuk membuka perundingan," kata Barrot.
Eskalasi konflik Hizbullah dan Israel meningkat drastis usai teror ledakan alat komunikasi di Lebanon pada 17-18 September lalu. Kedua pihak sebelumnya berulangkali terlibat bentrok berskala kecil sejak Oktober 2023, ketika Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas.
Baca Juga: Fakta-Fakta Penting Jelang Perang Total Israel dan Hizbullah
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV