> >

Zelensky Sebut Perang Rusia-Ukraina Bakal Berakhir Lebih Cepat dari Perkiraan

Kompas dunia | 25 September 2024, 02:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat berbicara di Institut Ronald Reagan, Washington, Amerika Serikat di sela KTT NATO, Selasa (9/7/2024). (Sumber: Jose Luis Magana/Associated Press)

Selama di AS, Zelensky juga dijadwalkan berbicara di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (25/9/2024). 

Selain itu, ia juga akan bertemu dengan sejumlah kandidat presiden AS, termasuk Donald Trump dan Kamala Harris. Pertemuan ini dipandang strategis dalam rangka mendapatkan dukungan politik dari berbagai kubu di AS.

Presiden Republik Ceko, Petr Pavel, dalam wawancaranya dengan The New York Times, mengatakan Ukraina harus realistis mengenai kemampuannya untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang kini diduduki Rusia. 

Menurut Pavel, kemungkinan besar sebagian wilayah Ukraina akan tetap berada di bawah kontrol Rusia untuk beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: Musuh Putin Serukan Agar Presiden Rusia Tak Menang Perang di Ukraina, Ingin Rusia yang Demokratis

Pavel menyebut, kekalahan Ukraina atau Rusia "tidak akan terjadi begitu saja", seraya menambahkan bahwa akhir konflik akan terjadi "di antara keduanya".

Meski Zelensky sedang melakukan upaya diplomatik di AS, serangan Rusia terhadap wilayah Ukraina tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. 

Pada Selasa (24/9/2024), serangan udara Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di Kota Kharkiv, Ukraina timur laut. 

Tiga orang dilaporkan tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan yang dilakukan dengan bom luncur tersebut.

Di Kota Poltava, Ukraina timur, serangan yang terjadi pada Senin malam (23/9/2024) merusak sejumlah infrastruktur penting. 

Sementara di Zaporizhzhia, serangan udara besar-besaran menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.

Serangan Rusia di bagian timur Ukraina semakin intensif, dengan pasukan Rusia terus berupaya untuk menguasai Kota Vuhledar di selatan garis depan Donbas. 

Menurut Kostyantyn Mashovets, seorang pakar militer Ukraina yang juga pensiunan kolonel, pasukan Ukraina harus bersiap menghadapi kemungkinan jatuhnya beberapa kota strategis di wilayah Donbas, termasuk Selydove, Toretsk, dan Vuhledar.

“Saya berharap saya salah, tetapi dari informasi yang saya miliki, ini adalah skenario yang sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat,” tulis Mashovets di Facebook. 

Baca Juga: Erdogan Buka-bukaan Saat Turki Gagal Mediasi Perdamaian Rusia dan Ukraina, Ini yang Jadi Halangan

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU