China Dukung Lebanon, Tentang Serangan Israel yang Abaikan Keselamatan Warga Sipil
Kompas dunia | 24 September 2024, 19:25 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - China menyatakan dukungan yang kuat untuk Lebanon dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya, serta menentang serangan Israel yang tanpa pandang bulu terhadap warga sipil. Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri China, Selasa (24/9/2024).
Menteri Luar Negeri Wang Yi menekankan, "China telah mengikuti perkembangan terkini di kawasan ini, terutama ledakan alat komunikasi di seluruh Lebanon, dan sangat menentang serangan yang tidak memperhatikan keselamatan warga sipil."
Pernyataan ini disampaikan Wang dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, di New York, Amerika Serikat (AS).
Kedua menteri luar negeri tersebut saling bertukar pandangan mengenai situasi di Timur Tengah. Wang menegaskan, “Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah di Timur Tengah.”
"China mengutuk keras setiap tindakan yang melanggar norma-norma dasar dalam hubungan internasional," tambahnya, seraya menyoroti bahwa situasi saat ini merupakan manifestasi dari dampak konflik di Gaza.
China menyerukan penghentian tembak secara permanen dan penarikan pasukan secara menyeluruh serta memastikan implementasi yang efektif dari solusi dua negara.
Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran ke selatan dan timur Lebanon, di mana otoritas kesehatan Lebanon melaporkan bahwa setidaknya korban tewas mencapai 558 orang warga sipil, termasuk 50 anak dan 94 perempuan.
Baca Juga: Hujan Rudal Hizbullah Bikin Israel Umumkan Status Darurat Militer hingga 30 September
Menteri Kesehatan Firass Abiad menyampaikan kepada wartawan bahwa 1.835 orang juga mengalami luka-luka sejak Senin pagi. Mereka telah dirawat di 54 rumah sakit di seluruh Lebanon, ujarnya.
Abiad menambahkan bahwa empat paramedis termasuk di antara yang tewas, sementara 16 paramedis dan pemadam kebakaran termasuk di antara yang terluka.
Serangan ini juga memaksa ribuan warga sipil untuk mengungsi dari rumah mereka.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam pertempuran lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah merenggut lebih dari 41.400 nyawa, sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu.
Pasukan Israel semakin mengintensifkan serangan mereka terhadap Lebanon, mengabaikan peringatan dari komunitas internasional yang menyatakan bahwa tindakan tersebut dapat menyebarkan konflik Gaza ke wilayah lain.
Serangan Israel ini merupakan bagian dari peningkatan ketegangan yang telah menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi warga sipil Lebanon, yang terpaksa menghadapi dampak dari konflik yang berlarut-larut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu