Militer Iran Larang Personel Gunakan Alat Komunikasi, Antisipasi Insiden Ledakan Pager Lebanon
Kompas dunia | 23 September 2024, 17:28 WIBBEIRUT, KOMPAS.TV – Garda Revolusi Iran IRGC memerintahkan anggotanya untuk menghentikan penggunaan perangkat komunikasi setelah serangan terhadap Hizbullah.
Sebagian besar perangkat komunikasi yang digunakan oleh Hizbullah buatan lokal atau diimpor dari China dan Rusia.
Iran meningkatkan langkah-langkah pengamanan internal setelah ribuan pager atau penyeranta dan walkie-talkie milik Hizbullah di Lebanon dihancurkan dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel, seperti laporan Straits Times, Senin (23/9/2024).
Serangan ini menewaskan 39 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya, memicu kekhawatiran besar di Teheran tentang kemungkinan penyusupan agen-agen Israel.
Pejabat keamanan Iran juga mengungkapkan bahwa IRGC saat ini sedang menjalankan operasi besar untuk memeriksa semua perangkat elektronik, termasuk yang digunakan oleh Hizbullah.
"Kami sangat khawatir adanya infiltrasi oleh agen Israel, termasuk warga Iran yang bekerja untuk Israel," kata seorang pejabat yang menolak disebutkan namanya karena masalah ini sangat sensitif.
Baca Juga: Ultimatum Keras Iran, Khamenei: Negara Islam Harus Bersatu Hancurkan Israel
Investigasi Mendalam terhadap Anggota Garda Revolusi
Sebagai bagian dari operasi ini, pemeriksaan menyeluruh terhadap anggota Garda Revolusi di tingkat menengah dan tinggi telah dimulai.
"Kami memeriksa rekening bank mereka, baik di dalam maupun luar negeri, serta riwayat perjalanan mereka dan keluarga mereka," tambah pejabat tersebut.
Kementerian Luar Negeri, Pertahanan, dan Dalam Negeri Iran belum memberikan komentar resmi terkait informasi yang disampaikan oleh pejabat keamanan ini.
Serangan Serentak pada Komunikasi Hizbullah
Serangan terhadap perangkat komunikasi Hizbullah terjadi dalam dua gelombang. Pada 17 September, ribuan pager meledak di daerah kekuasaan Hizbullah di Lebanon, diikuti dengan ledakan ratusan walkie-talkie sehari kemudian, pada 18 September.
Hizbullah dan pemerintah Lebanon secara terbuka menuduh Israel sebagai pelaku serangan, namun Israel tidak memberikan konfirmasi maupun bantahan resmi atas tuduhan tersebut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times