Ultimatum Keras Iran, Khamenei: Negara Islam Harus Bersatu Hancurkan Israel
Kompas dunia | 22 September 2024, 22:59 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan ultimatum keras kepada negara-negara Islam.
Khamenei menegaskan, negara Islam harus bersatu untuk menghancurkan Israel.
Pada Sabtu (21/9/2024), Khamenei mengatakan, Israel telah melakukan kejahatan perang memalukan terhadap anak-anak, bukan kombatan.
Baca Juga: Rusia Kecam Pertemuan Perdamaian Zelenskyy Sebagai Penipuan, Tegaskan Tak Akan Hadir
Khamenei mengatakan, Israel bahkan tak menyembunyikan kejahatan memalukannya di Gaza, Tepi Barat, Lebanon dan Suriah.
Ia juga menegaskan, Israel bukan menghadapi para kombatan, tetapi orang biasa.
“Tak mampu menyakiti pejuang sebenarnya di Palestina, mereka menumpahkan kemarahan yang sadis ke anak-anak kecil, pasien rumah sakit, dan sekolah yang penuh dengan anak-anak,” tuturnya dikutip dari The Times of Israel.
Ia juga menyerukan negara-negara Islam ikut serta memutus hubungan ekonomi dengan Israel, dan melemahkan hubungan politik.
“Kekuatan dari dalam ini bisa menghabisi rezim Zionis, tumor ganas yang bersifat kanker ini, dari hati umat Islam di Palestina, serta menyingkirkan dominasi AS dan campur tangan koersif di kawasan,” ujarnya.
Pernyataannya itu muncul sehari setelah serangan udara Israel ke Ibu Kota Lebanon, Beirut, yang membunuh sejumlah komandan penting Hizbullah.
Israel secara spesifik mengatakan, setidaknya 16 pemimpin Hizbullah telah terbunuh dalam serangan tersebut.
Salah satu korban adalah pemimpin pasukan elit Radwan, Ibrahim Aqil.
Baca Juga: Tentara Israel Serbu Kantor Al-Jazeera di Tepi Barat, Upaya Pembungkaman Oleh Zionis?
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, serangan tersebut telah membunuh 31 orang, termasuk tiga anak-anak dan tujuh perempuan.
Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan dalam konflik antara Israel dan Hizbullah.
Namun pihak Hizbullah terus melakukan serangan ke utara Israel sejak Oktober, sebagai dukungan terhadap Hamas dalam perang di Gaza.
Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya
Sumber : The Times of Israel