> >

Kim Jong-Un Tak Takut AS, Manuver Diplomatik Korea Utara Bakal Bikin Korea Selatan Terpinggirkan

Kompas dunia | 22 September 2024, 21:09 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

SEOUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un disebut tak takut Amerika Serikat dan manuver diplomatik Korea Utara bakal membuat Korea Selatan terpinggirkan.

Hal tersebut diungkapkan oleh eks pejabat senior Biro Pengintaian Umum Korea Utara Kim Kuk-song yang menjadi sorotan pada 2021.

Sosok yang menjadi pembelot dari Korea Utara itu menegaskan adanya mata-mata negara itu di Pemerintahan Korea Selatan.

Baca Juga: Disneyland Gagal Era Kakek Kim Jong-Un Masih Beroperasi, Wahananya Reyot dan Berkarat

Kim Kuk-song  membelot dari Korea Utara pada 2014, setahun setelah eksekusi dari paman Kim Jong-un serta sosok kuat negara itu di era Kim Jong-il, Jang Song-thaek.

Dikenal dekat dengan Jang, Kim Kuk-song memutuskan kabur setelah dirinya menjadi target pembersihan era Kim Jong-un.

Kim Kuk-song mengungkapkan, Korea Utara tak akan hancur, meski adanya pembelotan level tinggi di negara itu.

“Banyak orang mempresidiksi kehancuran Korea Utara sejak kematian Kim Il-sung pada 1994, namun itu sudah 30 tahun. Mereka juga mengatakan hal yang sama ketika Kim Jong-il meninggal, dan Kim Jong-un tak bertahan lima tahun,” ucapnya dikutip dari The Chosun Daily, Minggu (22/9/2024).

“Tapi di sinilah kita sekarang, dan Korea Utara kini adalah negara nuklir, terlepas dari orang-orang menyadarinya atau tidak. Menunggu Korea Utara hancur seperti berdiri di bawah pohon, menunggu buah jatuh,” lanjutnya.

Menurut Kim Kuk-song, Korea Utara kini sudah tidak takut lagi terhadap AS.

“Mereka kini memiliki senjata nuklir, sesuatu yang tak dimiliki Kim Il-sung atau Kim Jong-il. Dengan kekuatan tersebut, Kim Jong-un tak perlu lagi meminta untuk berbicara. Yang ia inginkan adalah orang lain datang padanya,” tutur Kim Kuk-song.

Selain itu, bakal berakhirnya masa jabatan Presiden AS Joe Biden, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, sekutu Korea Selatan dan lawan Korea Utara biasa membuat keadaan saat ini berubah.

Apalagi, salah satu calon Presiden AS Donald Trump selalu mengungkapkan kedekatannya dengan Kim Jong-un.

Ia bahkan mensinyalkan bakal berdialog dengan Korea Utara jika kembali menjadi Presiden AS.

Selain itu, calon pengganti Kishida, Koizumi Shinjiro yang merupakan putra dari eks PM Junichiro Koizumi juga bukan tak mungkin mengambil langkah yang sama dengan Trump.

Baca Juga: Lagu yang Puji Kim Jong-un Ternyata Bikin Warga Korea Utara Muak, Mulai Tak Dipedulikan

Kim Jong-un bisa saja mau berdialog dengan Jepang, apalagi ibunya, Ko-Yong-hui memiliki darah Korea-Jepang.

“Kim Jong-un telah mengapungkan teori dua negara, mensinyalkan ia bisa saja berhubungan dengan AS, dengan menepikan Korea Selatan,” kata Kim Kuk-song.

“Ia melihat dirinya sebagai kepala negara berdaulat, dan ia ingin bernegosiasi dengan AS dalam kedudukan sama. Jika itu terjadi, Korea Selatan berisiko terpinggirkan, seperti anjing mengincar ayam, tapi tak pernah menangkapnya,” lanjutnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : The Chosun Daily


TERBARU