Lebanon Diteror Ledakan Pager dan Serangan Udara, Macron: Israel Seret Timur Tengah ke Ambang Perang
Kompas dunia | 21 September 2024, 21:05 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Israel menyeret kawasan Timur Tengah ke ambang perang menyusul gelombang serangan ke Lebanon sepekan belakangan. Hal tersebut disampaikan Macron secara langsung ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa Macron menelepon Netanyahu usai Lebanon diguncang teror ledakan alat komunikasi dan serangan udara Israel.
"Israel mendorong kawasan tersebut (Timur Tengah) ke dalam perang," kata Macron kepada Netanyahu sebagaimana dikutip Yedioth Ahronoth via Anadolu, Jumat (20/9/2024).
Baca Juga: Israel Diduga Ledakkan Ribuan Alat Komunikasi di Lebanon, PBB: Langgar Hukum Internasional
Paris meyakini bahwa perkembangan terkini di Lebanon memperbesar peluang perang terbuka di Timur Tengah. Kawasan ini telah memanas usai Israel meluncurkan serangan ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.
Di lain sisi, Netanyahu dilaporkan mengesampingkan kekhawatiran Prancis mengenai potensi perang di Timur Tengah. Netanyahu justru meminta Paris untuk "menekan Hizbullah."
"Daripada menekan Israel, ini waktunya bagi Prancis untuk meningkatkan tekanan terhadap Hizbullah," kata Netanyahu.
Lebanon diteror ledakan alat komunikasi pager atau penyeranta yang terjadi secara tiba-tiba pada Selasa (17/9) lalu. Sehari kemudian, giliran walkie talkie yang meledak secara serentak di Lebanon.
Gelombang ledakan pager dan walkie talkie ini menewaskan setidaknya 37 orang dan menimbulkan ribuan korban luka.
Pada Jumat (20/9), Lebanon kembali diteror serangan udara Israel yang menghantam wilayah selatan Beirut. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan setidaknya 31 orang terbunuh akibat serangan udara Israel, termasuk tiga anak-anak.
Baca Juga: Warga Israel Kebingungan Dibombardir Jutaan SMS Peringatan Darurat, Apa yang Terjadi?
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV