> >

Profil Ibrahim Aqil, Komandan Militer Hizbullah yang Tewas Dibunuh Israel

Kompas dunia | 21 September 2024, 18:47 WIB
Ibrahim Aqil, komandan Hizbullah yang dilaporkan terbunuh oleh serangan udara Israel di Beirut, Jumat (20/9/2024). (Sumber: BBC Internasional)

Aqil juga terlibat dalam rencana invasi Hizbullah ke Israel utara, mirip dengan serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. 

Pejabat Israel telah lama memperingatkan bahwa Hizbullah berniat mengirimkan pejuang terlatihnya melintasi perbatasan untuk merebut kota-kota Israel dan menyandera warga dalam serangan brutal.

Pada tahun 2019, Nasrallah mengonfirmasi bahwa kelompoknya memiliki rencana operasional untuk masuk ke Israel utara jika terjadi perang, tetapi menolak memberikan detail lebih lanjut. 

Militer Israel mengeklaim telah menemukan beberapa terowongan lintas batas yang direncanakan untuk memfasilitasi serangan semacam itu.

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Murka dengan Ledakan Alat Komunikasi di Lebanon: Ini Seruan Perang

Israel baru-baru ini membunuh anggota Dewan Jihad Hizbullah lainnya, Fouad Shukur, dalam serangan udara pada akhir Juli di Dahiya, pinggiran selatan Beirut. 

Mantan pejabat AS menyebut Shukur, seperti Aqil, sebagai salah satu pemimpin militer senior Hizbullah dan teman dekat Nasrallah.

Assaf Orion, jenderal purnawirawan Israel, menyatakan pada 20 September bahwa Aqil secara efektif adalah petugas operasi tertinggi dalam aparat militer Hizbullah, yang terlibat dalam “banyak” serangan terhadap Israel.

“Dia adalah veteran operasi yang sangat berpengalaman,” ujar Orion, mantan penghubung militer Israel untuk misi perdamaian internasional di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Israel telah mencoba membunuh Aqil berkali-kali di masa lalu, tetapi setiap kali ia berhasil selamat. 

Pada tahun 2000, helikopter Israel menyerang mobil Aqil sebagai balasan atas pembunuhan seorang pemimpin milisi Lebanon yang pro-Israel, namun ia selamat dengan luka ringan. Lima warga sipil juga mengalami luka ringan, termasuk seorang bayi.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : New York Times


TERBARU