China Diklaim Lakoni Operasi Peretasan Ancam Infrastruktur Penting AS, FBI Langsung Bereaksi
Kompas dunia | 19 September 2024, 10:13 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Badan investigasi federal Amerika Serikat (AS) FBI telah bereaksi setelah China diklaim melakoni operasi peretasan yang mengancam infrastruktur penting AS.
FBI telah menggunakan perintah pengadilan untuk menyita ratusan ribu jaringan router internet yang diretas.
Selain itu juga perangkat lain yang digunakan hacker atau peretas terkait dengan Pemerintah China, untuk mengancam insfrastruktur penting di AS dan di luar negeri.
Baca Juga: Korban Tewas Gelombang Ledakan Alat Komunikasi Hizbullah di Lebanon Capai 20 Orang, Israel Terlibat?
Upaya FBI tersebut diungkapkan oleh Direktur FBI Christopher Wray, Rabu (18/9/2024).
“Ini hanya satu putaran dalam pertarungan yang lebih panjang,” kata Wray dalam pidatonya di Aspen Cyber Summit di Washinghton, DC, dikutip dari CNN International.
“Pemerintah China akan terus menargetkan organisasi Anda, dan infrastruktur penting kami,” tambahnya.
Menurut AS dan sekutu jaringan intelijen Lima Mata -- yakni Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru --, jaringan besar perangkat yang diretas dikenal sebagai botnet, merupakan ancaman yang digunakan oleh peretas China untuk melakukan serangan siber yang ditargetkan ke perusahaan-perusahaan atau lembaga pemerintah AS.
Pada Juni, botnet mencakup lebih dari 260.000 perangkat yang diretas dari seluruh dunia, dari Amerika Utara dan Selatan hingga Australia.
Menurut Wray, perangkat yang diretas tersebut berkisar dari webcam, DVR, hingga router, dan sekitar setengahnya berlokasi di AS.
Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington, menyebut tuduhan AS itu tak berdasar.
Mereka menuduh Pemerintah AS telah melakukan serangan siber terhadap China.
Ini adalah interaksi terbaru dari hubungan antara AS dan China yang sering meningkat di ruang siber.
Pemerintah AS telah lama memperingatkan bahwa kelompok hacker yang didukung pemerintah China telah muncul di jaringan komunikasi dan trasportasi AS.
Mereka menunggu menggunakan akses tersebut untuk mengganggu setiap respons AS terkait potensi invasi China ke Taiwan.
Baca Juga: Pejabat AS: Israel Tanam Bahan Peledak dalam Pager Buatan Taiwan yang Dijual ke Hizbullah
Wray pada Januari mengatakan unit peretas China bersiap untuk menciptakan kekacauan dan menyakiti dunia nyata dari AS.
Wray mengatakan botnet yang ditargetkan oleh FBI dan sekutunya merupakan ancaman aktif.
Menurut Wray, botnet tersebut menyebbkan insiden keamanan siber menyeluruh bagi sebuah organisasi yang tak disebutkan namanya yang berbasis di California, sehingga menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : CNN International