> >

Korban Tewas Gelombang Ledakan Alat Komunikasi Hizbullah di Lebanon Capai 20 Orang, Israel Terlibat?

Kompas dunia | 19 September 2024, 08:26 WIB
Israel dilaporkan melakukan operasi pembunuhan massal terhadap Hizbullah dan warga sipil dengan menyembunyikan bahan peledak dalam batch pager atau penyeranta buatan Taiwan yang baru diimpor ke Lebanon.  (Sumber: Anadolu)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Korban tewas atas gelombang ledakan alat komunikasi walkie-talkie yang dipakai Hizbullah di Lebanon telah mencapai 20 orang.

Kementerian Kesehatan Lebanon juga mengungkapkan sebanyak lebih dari 459 orang terluka karena insiden yang terjadi pada Rabu (18/9/2024).

Walkie-talkie yang digunakan Hizbullah di luar kota Beirut, Lembah Bekaa dan selatan Lebanon, meledak.

Baca Juga: Walkie-Talkie Meledak saat Pemakaman Korban Ledakan Pager di Lebanon, Sedikitnya 9 Orang Tewas

Dikutip dari BBC International, Kamis (19/9/2024), beberapa ledakan terjadi saat pemakaman dari 12 orang yang oleh Kementerian Kesehatan Lebanon dikatakan terbunuh usai pager atau penyeranta anggota Hizbullah meledak, Selasa (17/9/2024).

Hizbullah pun menyalahkan Israel atas serangan tersebut, dan Israel tak berkomentar merespons hal itu.

Insiden ledakan alat komunikasi Hizbullah itu terjadi setelah Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan perang fase baru.

Israel juga mengerahkan militernya ke bagian utara, yang berbatasan dengan Lebanon.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan risiko serius dari eskalasi yang dramatis, dan menyerukan kepada semua pihak untuk menjalankan pengendalian diri secara maksimal.

Setelah insiden tersebut, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berjanji mengembalikan puluhan ribu orang yang dipindahkan dari utara Israel, mengamankan rumah mereka.

Baca Juga: Rusia Umumkan Siap Kembali Gelar Uji Coba Senjata Nuklir Kapan Saja, Tunggu Komando Putin

Gallant sendiri mengatakan Israel telah membuka fase baru dalam perang, dan bahwa pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan kekuatan.

Militer Israel mengonfirmasi, sebuah divisi militer yang baru-baru ini terlibat di Gaza relah dikerahkan kembali ke utara.

Hizbullah mengatakan terus mendukung Hamas, yang sama-sama didukung Iran, dan menegaskan bakal menghentikan serangan melewati perbatasan ke Israel jika perang di Gaza usai.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC International


TERBARU