> >

Hamas Kecam Israel karena Rekrut Pencari Suaka Afrika untuk Berperang

Kompas dunia | 16 September 2024, 22:05 WIB
Tentara Israel di Gaza. Hamas menegaskan perekrutan ini merupakan pelanggaran aturan hak asasi manusia yang paling mendasar melalui eksploitasi kebutuhan imigran dan pencari suaka. (Sumber: Anadolu)

Selama serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, tiga pencari suaka dilaporkan tewas. Setelah kejadian tersebut, banyak di antara mereka yang bersedia untuk bekerja di bidang pertanian dan pusat komando sipil, bahkan ada yang siap bergabung dengan angkatan bersenjata Israel.

"Beberapa sumber militer menyatakan bahwa pihak pertahanan telah memanfaatkan pencari suaka dalam berbagai operasi, beberapa di antaranya dilaporkan di media. Beberapa orang telah mengungkapkan keberatan terhadap praktik ini, dengan alasan bahwa ini mengeksploitasi orang-orang yang melarikan diri dari negara mereka karena perang," kata surat kabar tersebut, menambahkan bahwa suara-suara tersebut telah dibungkam.

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan memperingatkan pada 18 Desember tahun lalu bahwa warga negara Afrika Selatan yang bergabung dengan angkatan bersenjata Israel selama konflik Gaza dapat menghadapi tuntutan hukum di negara mereka.

Pemerintah Afrika Selatan sangat khawatir dengan laporan bahwa beberapa warga negara dan penduduk tetap Afrika Selatan telah bergabung atau mempertimbangkan untuk bergabung dengan angkatan bersenjata Israel dalam perang di Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki lainnya.

“Tindakan semacam ini dapat berpotensi melanggar hukum internasional dan menambah pelanggaran internasional, sehingga dapat membuat mereka bertanggung jawab secara hukum di Afrika Selatan,” bunyi pernyataan kementerian tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU