> >

Zelenskyy Sebut Ukraina Alami Kerugian Besar karena Pasokan Senjata dari Barat Lambat

Kompas dunia | 16 September 2024, 21:05 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Minggu (25/2/2024). Pasukan Ukraina mengalami kerugian besar karena lambatnya pasokan senjata dari Barat, sehingga tentara tidak dapat diperlengkapi dengan baik, kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS TV – Pasukan Ukraina mengalami kerugian besar karena lambatnya pasokan senjata dari Barat, sehingga tentara tidak dapat diperlengkapi dengan baik, kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dalam wawancara dengan CNN yang tayang pada 15 September, seperti dilaporkan Straits Times, Senin (16/9/2024).

Pasukan Rusia kini berhasil merebut wilayah di Ukraina timur, termasuk di sekitar Pokrovsk. Jika Rusia menguasai pusat transportasi ini, Moskow bisa membuka jalur serangan baru.

Zelenskyy mengatakan situasi di timur sangat sulit, dan menambahkan setengah dari seluruh kekuatan setingkat brigade Ukraina di sana belum diperlengkapi dengan baik.

"Jadi, Anda kehilangan banyak orang. Anda kehilangan mereka karena mereka tidak punya kendaraan bersenjata, mereka tidak punya artileri, mereka tidak punya amunisi artileri," kata Zelenskyy, berbicara dalam bahasa Inggris. CNN menyebut wawancara ini dilakukan pada 13 September.

Zelenskyy juga menyebut bantuan senjata yang dijanjikan oleh AS dan negara-negara Eropa tiba sangat lambat.

“Kami membutuhkan 14 brigade siap tempur. Hingga saat ini, dari paket bantuan tersebut, kami bahkan belum melengkapi empat brigade,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Alasan Ukraina Ngotot Desak Barat Izinkan Rudal Mereka Serang Jauh ke Dalam Wilayah Rusia

Dampak serangan rudal Rusia di Pokrovsk, Oblast Donetsk, Ukraina, Senin (7/8/2023). (Sumber: Volodymyr Zelenskyy via Telegram)

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, pada 14 September mengatakan Washington sedang mengerjakan paket bantuan baru yang "signifikan" untuk Ukraina.

Zelenskyy dijadwalkan bertemu Presiden AS Joe Biden pada September dan akan mempresentasikan rencana untuk mengakhiri perang. Elemen utama dari rencana tersebut meliputi dukungan keamanan, diplomatik, serta bantuan militer dan ekonomi, kata Zelensky.

Menurut Zelenskyy, satu-satunya hal yang ditakuti Presiden Rusia Vladimir Putin adalah reaksi rakyatnya sendiri jika biaya perang membuat mereka menderita. “Buat Ukraina kuat, dan Anda akan melihat bahwa dia akan duduk dan bernegosiasi,” ujarnya.

Zelenskyy juga akan menegaskan kepada Biden permintaan agar Ukraina diizinkan menggunakan senjata jarak jauh dari AS untuk menyerang target militer jauh di dalam wilayah Rusia.

Zelenskyy menjelaskan Ukraina membutuhkan izin tersebut karena pesawat tempur Rusia yang menyerang infrastruktur kini beroperasi hingga 500 km dari garis depan, dibandingkan 150 km sebelumnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Straits Times


TERBARU