Populasi Lansia Jepang Capai Rekor Tertinggi, Tantangan Sosial Kian Kompleks
Kompas dunia | 16 September 2024, 15:05 WIBTOKYO, KOMPAS.TV – Jumlah penduduk lansia di Jepang yang berusia 65 tahun ke atas terus bertambah, mencapai rekor tertinggi 36,25 juta orang pada tahun 2024.
Kementerian Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang melaporkan peningkatan sebesar 20.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya, menjelang perayaan Hari Penghormatan untuk Lansia yang jatuh pada hari Senin, seperti laporan Japan Times, Senin (16/9/2024).
Populasi lansia ini kini mencakup 29,3 persen dari total penduduk Jepang, dengan peningkatan 0,2 persen dibandingkan tahun lalu.
Di antara mereka, sebanyak 15,72 juta adalah pria, atau sekitar 26,1 persen dari total populasi laki-laki, dan 20,53 juta adalah perempuan, mewakili 32,3 persen dari populasi perempuan di Jepang.
Fenomena penuaan penduduk di Jepang telah berlangsung sejak 1950-an dan diperkirakan akan terus meningkat.
Menurut penelitian dari Institut Nasional Penelitian Populasi dan Jaminan Sosial, pada tahun 2040, proporsi penduduk lansia di Jepang diprediksi mencapai 34,8 persen ketika kelompok generasi kedua baby boom, yakni mereka yang lahir antara tahun 1971 dan 1974, memasuki kelompok usia ini.
Peningkatan jumlah lansia yang bekerja juga mencatat rekor baru. Pada tahun 2023, jumlah pekerja berusia 65 tahun ke atas naik selama 20 tahun berturut-turut menjadi 9,14 juta orang.
Baca Juga: Mengenal Hara Hachi Bu Buat Penduduk Jepang Panjang Umur dan Cara Melakukannya
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,32 juta bekerja di sektor grosir dan ritel, 1,07 juta di sektor medis dan kesejahteraan, serta 1,04 juta di sektor jasa.
Lansia juga memainkan peran signifikan dalam dunia kerja Jepang.
Mereka menyumbang 13,5 persen dari total tenaga kerja, meskipun turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya. Sekitar 25,2 persen dari populasi lansia memiliki pekerjaan, angka yang tidak berubah dari tahun lalu.
Namun, krisis demografi ini terus membayangi Jepang. Biaya medis dan kesejahteraan yang terus melonjak, serta semakin menyusutnya tenaga kerja muda, menambah tekanan pada sistem ekonomi dan sosial negara ini.
Total populasi Jepang bahkan mengalami penurunan sebesar 595.000 jiwa menjadi 124 juta, memperparah ketidakseimbangan demografi.
Upaya pemerintah Jepang untuk memperlambat laju penuaan populasi hingga saat ini belum memberikan hasil yang signifikan.
Sementara itu, para lansia di Jepang semakin terlibat dalam berbagai sektor, mengimbangi kekurangan tenaga kerja, namun tantangan dalam memenuhi kebutuhan mereka, baik dari segi kesejahteraan maupun kesehatan, semakin meningkat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Japan Times / Straits Times