Putin Peringatkan Barat: jika Kiev Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh, Artinya Perang Terbuka
Kompas dunia | 14 September 2024, 00:00 WIBMOSKOW, KOMPAS TV – Presiden Federasi Rusi Vladimir Putin menyatakan Barat akan terlibat langsung dalam perang melawan Rusia jika mereka mengizinkan Kiev menyerang wilayah kedaulatan Rusia menggunakan rudal jarak jauh buatan Barat, Kamis (12/9/2024).
Menurut Putin, langkah semacam itu akan secara fundamental mengubah karakter dan cakupan operasi militer khusus yang sedang berlangsung, praktis menjadi perang terbuka.
Dalam salah satu pernyataan paling kerasnya, Putin menyatakan bahwa tindakan semacam ini akan membuat negara-negara NATO yang menyuplai rudal tersebut terlibat langsung dalam konflik.
Putin menekankan penargetan rudal dan pemrograman jalur penerbangan tidak dapat dilakukan sendiri oleh Kiev, namun oleh NATO. Pasalnya, Ukraina tidak punya kemampuan infrastruktur militer yang memadai untuk menjalankan operasi tersebut secara mandiri.
“Jadi ini bukan hanya soal mengizinkan rezim Kiev menyerang wilayah Rusia. Ini adalah soal keputusan apakah negara-negara NATO akan terlibat langsung dalam konflik militer ini,” ujar Putin dalam wawancara dengan televisi negara Rusia.
“Jika keputusan ini diambil, maka akan ada partisipasi langsung dari negara-negara NATO, termasuk Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Eropa, dalam perang. Ini adalah keterlibatan langsung mereka dalam aksi militer melawan Rusia, yang akan secara signifikan mengubah sifat dari konflik ini,” kata Putin.
Rusia, sebagai tanggapan atas ancaman ini, akan dipaksa untuk mengambil "keputusan yang tepat" berdasarkan ancaman baru tersebut.
Putin tidak memberikan rincian lengkap tentang langkah-langkah apa yang akan diambil, namun dia sebelumnya telah berbicara tentang opsi untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat dengan sistem senjata Rusia untuk menyerang kepentingan-kepentingan Barat.
Pada bulan Juni, Putin juga menyinggung kemungkinan penempatan rudal konvensional Rusia yang dapat menjangkau wilayah Amerika Serikat dan sekutu NATO di Eropa.
Baca Juga: Pemimpin AS dan Inggris Bertemu untuk Bahas Perang Rusia-Ukraina
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times / TASS