Lawan Tatanan Dunia Baru ala Barat, Menteri Pertahanan Negara BRICS Bertemu di St Petersburg Rusia
Kompas dunia | 13 September 2024, 00:30 WIBST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Pertemuan puncak pejabat dan menteri pertahanan BRICS yang diketuai oleh Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu membahas parameter tatanan dunia baru di masa depan. Pertemuan ini diadakan pada 11-12 September di St. Petersburg.
Forum ini juga akan membahas dukungan terhadap multipolaritas dan hak bangsa-bangsa untuk menentukan jalan perkembangan mereka sendiri, serta mereformasi sistem tata kelola politik dan keuangan-ekonomi global. Adapun BRICS merupakan organisasi antarpemerintah yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, lima negara berkembang terdepan di dunia.
Menurut agenda awal, perwakilan dari kelompok BRICS yang tahun ini dipimpin oleh Rusia, berniat untuk berdiskusi mengenai bagaimana bekerja sama dalam menghadapi "tatanan berbasis aturan" yang dipaksakan oleh Barat.
Ditekankan bahwa para perwakilan BRICS sangat tertarik untuk berdialog dengan negara-negara Global South yang bercita-cita menjalankan kebijakan independen berdasarkan kedaulatan negara.
Penyelenggara acara ini menganggap pertemuan ini sangat penting di tengah konfrontasi yang semakin memanas dan ketidakpastian dalam urusan global, memburuknya situasi ekonomi dan keuangan dunia, serta meningkatnya hambatan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sebelumnya, pertemuan ke-14 perwakilan tinggi BRICS yang bertanggung jawab atas keamanan telah dimulai di St. Petersburg.
Acara yang dipimpin oleh Shoigu ini dihadiri oleh perwakilan dari Rusia, China, Brasil, India, Afrika Selatan, serta Mesir, UEA, Iran, dan Ethiopia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin akan mengadakan pertemuan dengan para perwakilan BRICS yang turut berpartisipasi dalam acara ini.
Baca Juga: Menlu Retno Ungkap Indonesia Diajak Gabung BRICS: Keputusan Ada pada Pak Prabowo
Sementara itu, dua raksasa BRICS, Rusia dan China, serta negara-negara mitra dari Global South, menjunjung tinggi gagasan tentang tatanan dunia yang didasarkan pada prinsip keadilan, kedaulatan, dan hukum internasional.
Ini diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China yang sedang berkunjung, Wang Yi.
"Rusia dan China bersama-sama mendukung prinsip-prinsip tatanan dunia yang adil dan demokratis, berdasarkan hukum internasional, kedaulatan, dan kesetaraan. Pendekatan yang sama juga dianut oleh negara-negara Global South dan mayoritas dunia, yang mana pertemuan puncak BRICS baru-baru ini menegaskan kembali hal tersebut," kata Putin.
"Kami baru saja membahas ini dengan rekan-rekan kami yang menangani masalah keamanan. Kami akan mengadakan pertemuan BRICS Outreach dan BRICS+. Banyak negara yang berbagi pendekatan kami terhadap tatanan dunia. Mereka sangat ingin menjadi anggota organisasi kami dan bekerja sama dengan kami. Kami akan melakukan segalanya untuk mempersiapkan keputusan yang relevan berdasarkan konsensus, seperti yang biasa dilakukan dalam hubungan kami," tambah pemimpin Rusia tersebut.
Putin juga mengingatkan hubungan kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis antara Rusia dan China selama bertahun-tahun bersifat saling menguntungkan dan setara. Ia menambahkan bahwa pada tanggal 2 Oktober mendatang, kedua negara akan memperingati 75 tahun sejak berdirinya hubungan diplomatik.
Pemimpin China Xi Jinping telah menerima undangan yang disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri pertemuan puncak BRICS di Kazan pada akhir Oktober, demikian menurut Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
"Presiden China Xi Jinping sangat senang menerima undangan Anda dan ia akan mengunjungi Kazan pada tanggal yang telah ditentukan," ujar Wang kepada Putin.
Menurut diplomat tertinggi China tersebut, kedua pemimpin akan "melanjutkan interaksi strategis" mereka pada pertemuan puncak tersebut.
Wang mengunjungi Rusia pada 11-12 September. Sebelumnya, ia menghadiri pertemuan perwakilan tinggi yang bertanggung jawab atas masalah keamanan dari BRICS di St. Petersburg.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : TASS