Demonstran Anti-Perang di Melbourne Bentrok dengan Polisi, Tolak Genosida Israel di Gaza
Kompas dunia | 11 September 2024, 14:53 WIBMELBOURNE, KOMPAS.TV — Ratusan demonstran anti-perang menggelar aksi protes di tengah acara Land Forces Expo, sebuah pameran pertahanan terbesar di Australia, Rabu (11/9/2024).
Aksi yang berlangsung di luar Melbourne Convention and Exhibition Centre tersebut berujung bentrok antara demonstran dan aparat kepolisian.
Dalam insiden tersebut, setidaknya 24 anggota polisi Victoria terluka, sementara 33 demonstran ditangkap akibat aksi kekerasan.
Polisi menyatakan bahwa para demonstran melempari petugas dengan berbagai benda seperti botol berisi cairan, batu, hingga kotoran kuda.
"Pagi ini, petugas kepolisian dilempari benda-benda berbahaya seperti botol berisi cairan, batu, serta kotoran kuda. Beberapa petugas juga disemprot dengan asam dan zat iritan lainnya," ujar juru bicara Kepolisian Victoria kepada ABC News dikutip dari Anadolu.
Para demonstran yang hadir membawa berbagai spanduk dan meneriakkan slogan-slogan keras menentang pemerintah Australia.
Salah satu slogan yang kerap diteriakkan adalah "Albanese, you can't hide, you're supporting genocide", yang menuding pemerintah Australia mendukung genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
Baca Juga: Afrika Selatan Tegaskan Kasus Genosida Israel Berlanjut, Siap Ajukan Bukti Bulan Depan
Aksi protes ini diketahui dilakukan oleh kelompok Disrupt Land Forces yang menyatakan keberatannya terhadap kehadiran sejumlah perusahaan pertahanan, terutama yang berasal dari Israel.
Juru bicara kelompok tersebut, Jasmine Duff, menegaskan bahwa senjata-senjata yang dipamerkan dalam pameran tersebut telah banyak digunakan dalam konflik bersenjata yang menewaskan ribuan orang.
"Kami berdiri untuk semua yang menjadi korban senjata yang dipamerkan di sini, terutama yang digunakan oleh Israel," ujar Duff.
Land Forces Expo merupakan ajang yang menghadirkan lebih dari 800 perusahaan pertahanan lokal dan internasional.
Pameran ini memamerkan berbagai teknologi militer, senjata, hingga peralatan keamanan yang diklaim sebagai yang terdepan di industri pertahanan.
Acara ini sendiri tertutup untuk umum dan hanya bisa dihadiri oleh peserta berusia 16 tahun ke atas. Namun, di tengah berlangsungnya pameran, suasana di luar venue menjadi tegang.
Sejumlah peserta expo melaporkan bahwa para demonstran melemparkan telur ke arah mereka, hingga bentrokan antara demonstran dan polisi tidak terhindarkan.
Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsi Al-Mawasi, Otoritas Gaza: 22 Jenazah "Menguap" akibat Ledakan Bom
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu