Zelenskyy Desak Sekutu Ukraina Izinkan Penggunaan Rudal Jarak Jauh demi Tekan Rusia
Kompas dunia | 6 September 2024, 22:45 WIBBaca Juga: AS Tuntut Negara Kim Jong-un Bertanggung Jawab atas Dukungan ke Rusia dalam Perang di Ukraina
Meski begitu, Ukraina melakukan serangan kejutan ke wilayah Kursk, Rusia, yang sempat membuat pasukan Rusia kewalahan.
Namun, Putin menepis pentingnya serangan tersebut. Dia mengeklaim hal itu tidak menghambat laju pasukan Rusia.
Meskipun Zelenskyy berulang kali meminta lebih banyak bantuan, termasuk sistem rudal dan jet tempur F-16, belum jelas apakah seluruh permintaannya akan terpenuhi.
Austin mengindikasikan AS akan memberikan segala yang bisa diberikan, tetapi belum tentu seluruh keinginan Ukraina akan dipenuhi.
Selain itu, pemerintah Jerman juga menetapkan "garis merah" mengenai penggunaan senjata mereka di wilayah Rusia.
Hal ini menambah tantangan diplomatik bagi Zelenskyy, yang berusaha menggalang dukungan internasional untuk mempercepat berakhirnya perang.
Di luar pertemuan Ramstein, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyerukan kepada China untuk menghentikan dukungannya terhadap Rusia.
Stoltenberg menyebut China sebagai "pendukung penting" bagi Rusia dalam perang ini dan mendesak negara tersebut untuk mengubah posisinya.
"Saya menyerukan China untuk menghentikan dukungan terhadap perang ilegal Rusia," ujarnya.
Pernyataan Stoltenberg ini merespons tuduhan NATO sebelumnya terhadap China, yang dianggap memberikan dukungan ekonomi dan politik kepada Moskow.
Namun, China menolak tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai pernyataan yang “berprasangka buruk dan tidak berdasar.”
Baca Juga: Zelenskyy Berencana Rombak Kabinet saat Perang, Menlu Ukraina Mundur
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera