Israel Tarik Pasukan dari Jenin Usai Operasi Militer Sembilan Hari
Kompas dunia | 6 September 2024, 23:35 WIBSementara itu, di pusat kota, kendaraan konstruksi terlihat mengangkat batang-batang pohon yang tercabut dari jalanan. Pedagang dan fotografer terlihat melintasi reruntuhan untuk memeriksa kerusakan.
Di kedua sisi jalan, penduduk Jenin tampak diam memperhatikan proses pembersihan, banyak di antaranya menggunakan sepeda atau skuter.
Kepala rumah sakit pemerintah Jenin, Dr. Wissam Bakr, menggambarkan empat hari pertama operasi sebagai masa tersulit.
Pasokan listrik dan air terputus, sehingga rumah sakit harus mengandalkan generator dan tangki air.
Pada saat itu, rumah sakit merawat dua bayi baru lahir dan dua pasien lansia yang menggunakan ventilator, situasi yang sangat kritis dengan fasilitas terbatas.
Meski demikian, suasana di beberapa bagian kota mulai kembali normal. Para pedagang kembali ke pasar, menjajakan buah dan sayuran segar di tepi jalan, sementara kafe-kafe mulai dipenuhi warga, baik pria dewasa maupun remaja.
Dalam pernyataannya, IDF menyebutkan bahwa selama operasi militer di Jenin, pasukan mereka berhasil menewaskan 14 orang yang mereka klaim sebagai teroris, menangkap lebih dari 30 tersangka, dan membongkar 30 bahan peledak yang ditanam di jalanan.
Selain itu, IDF juga menyatakan telah menghancurkan sejumlah fasilitas yang disebut sebagai infrastruktur teror, termasuk gudang senjata bawah tanah di bawah sebuah masjid dan laboratorium pembuatan bahan peledak.
Selama operasi berlangsung, kekerasan juga menyebar ke wilayah lain. Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa tiga warga Palestina juga tewas di Hebron, di selatan Tepi Barat, dalam sembilan hari terakhir.
Sementara itu, IDF mengeklaim salah satu dari mereka telah melakukan serangan yang menewaskan tiga polisi Israel di dekat Tarqumiyah.
Sejak serangan Hamas pada Oktober yang memicu perang di Gaza, kekerasan di Tepi Barat terus meningkat.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 600 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer Israel yang semakin intensif di wilayah tersebut.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC News