Presiden Rusia Vladimir Putin Lebih Dukung Kamala Harris Ketimbang Donald Trump
Kompas dunia | 5 September 2024, 22:31 WIBRT disebut telah melaksanakan skema untuk mendanai perusahaan yang berbasis di Tennessee.
Tujuannya guna menciptakan dan menyebarkan konten yang sejalan dengan tujuan Rusia untuk mendorong perpecahan dalam masyarakat Amerika Serikat dan merongrong dukungan terhadap Ukraina.
Garland mengatakan, Departemen Kehakiman telah menyita 32 domain internet yang digunakan oleh aktor pro-Rusia.
"Pemerintah Rusia juga melakukan "kampanye tersembunyi guna mengganggu dan mempengaruhi hasil pemilu di negara kami," katanya.
"Ini sangat serius, dan kami akan menanganinya dengan sewajarnya," tegas Garland.
Menurut dokumen yang diserahkan oleh Departemen Kehakiman, salah satu kampanye Rusia, yang disebut "Proyek Good Old USA," bertujuan untuk mengurangi tingkat kepercayaan Presiden Biden di kalangan warga Amerika sebelum ia mengundurkan diri dari pencalonan.
Dokumen terkait kampanye Rusia lainnya, yang disebut "Proyek Influencer Media Sosial AS," menggambarkan Partai Republik yang mendorong agenda yang relatif pro-Rusia.
Pada bulan Juli, pejabat AS dari Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI), FBI, dan Departemen Keamanan Dalam Negeri mengindikasikan bahwa Rusia berusaha untuk mendukung pencalonan Trump dalam siklus pemilu ini.
Seperti yang terjadi pada tahun 2016 dan 2020, meskipun mereka tidak secara langsung menyebut kampanyenya.
"Kami tidak mengamati perubahan preferensi Rusia untuk pemilihan presiden dibandingkan dengan pemilu sebelumnya, mengingat peran yang dimainkan AS terkait Ukraina dan kebijakan yang lebih luas terhadap Rusia," kata seorang pejabat ODNI dalam pembaruan keamanan pemilu pada 9 Juli.
Baca Juga: Zelenskyy Ternyata Ingin Duduki Wilayah Rusia tanpa Batas Waktu, kecuali jika Putin Lakukan Hal Ini
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya
Sumber : CBS News