> >

Presiden Filipina Bakal Pecat Semua Pejabat yang Bantu Alice Guo Melarikan Diri

Kompas dunia | 5 September 2024, 18:15 WIB
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. saat berpidato di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Filipina di Quezon City, Senin (22/7/2024). (Sumber: Gerard V. Carreon/Associated Press)

MANILA, KOMPAS.TV - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan bakal memecat semua pejabat yang membantu mantan wali kota Bamban, Alice Guo, melarikan diri.

Seperti diketahui, setelah sempat menjadi buronan Filipina, Guo akhirnya ditangkap di Tangerang, Banten, Indonesia pada Selasa (3/9/2024) malam WIB.

“Semua yang terlibat dalam membantu Alice Guo meninggalkan Filipina secara ilegal sebagai buronan hukum, pasti akan menanggung akibatnya. Pertanyaan kalian, siapa yang akan dipecat?” kata Marcos dalam sebuah wawancara singkat di sela-sela briefing situasi di Kamp Aguinaldo, Kota Quezon, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Inquirer.

Tak hanya memecat, Marcos juga akan menuntut semua yang terlibat dalam pelarian Guo di pengadilan.

Baca Juga: Polri Negosiasi Tukar Buron Filipina Alice Guo dengan Gembong Narkoba Gregor Johann Haas

"Kami tidak hanya akan memecat mereka, kami bahkan akan menuntut mereka karena apa yang mereka lakukan melanggar hukum dan bertentangan dengan semua kepentingan sistem peradilan Filipina," tegasnya.

Ketika ditanya siapa yang akan dipecat dan dituntut di dalam Biro Imigrasi, Marcos menjawab, "Anda akan segera mengetahuinya."

Sebelumnya, Marcos mengatakan dia sudah memiliki "gambaran yang sangat jelas" tentang siapa yang berada di balik pelarian Guo.

Kasus Alice Guo mulai mencuat pada Maret 2024, ketika pihak berwenang Filipina mengungkap sebuah pusat penipuan besar di kota kecil Bamban.

Kejahatan ini dipimpin oleh Guo, seorang politikus relatif baru yang secara mengejutkan terpilih sebagai wali kota. 

Baca Juga: Buronan Filipina Alice Guo yang Diduga Mata-Mata China Ditangkap di Tangerang, Ini Jejak Kasusnya

Pusat penipuan ini beroperasi dengan menyamarkan dirinya sebagai Philippine Online Gaming Operations (Pogo), sebuah bisnis kasino online yang melayani pasar China daratan, di mana perjudian dilarang.

Penemuan ini menimbulkan kecurigaan bahwa Pogo hanya digunakan sebagai kedok untuk aktivitas kriminal terorganisir, termasuk perdagangan manusia. 

Ketika penyelidikan semakin mendalam, nama Guo muncul sebagai pelindung dari operasi ini, meski ia terus membantah keterlibatannya.

Situasi menjadi semakin rumit setelah sidik jari Guo cocok dengan seorang warga negara China bernama Guo Hua Ping, yang memicu spekulasi dia adalah agen China yang beroperasi di bawah identitas ganda. 

Tuduhan ini diperkuat oleh fakta bahwa Guo, yang mengaku lahir dan besar di Bamban dari ayah berdarah Tionghoa dan ibu Filipina, tidak dapat memberikan jawaban yang memuaskan saat diselidiki oleh Senat Filipina.

Pada Juli, Guo menghilang dari pandangan publik setelah menolak menghadiri sidang lanjutan Senat. Tak lama kemudian, sebuah badan anti-korupsi Filipina mencopotnya dari jabatannya sebagai wali kota. 

Di tengah kemarahan publik yang semakin meningkat, Presiden Marcos memerintahkan pembatalan paspor Guo dan mengeluarkan perintah penangkapan internasional.

Menurut informasi dari pihak berwenang, Alice Guo berhasil lolos dari pengawasan perbatasan dan melintasi beberapa negara, termasuk Malaysia dan Singapura, sebelum akhirnya ditangkap di Indonesia. 

Sumber dari pemerintahan Filipina mengatakan, ada dugaan Guo sedang menuju ke Segitiga Emas, sebuah kawasan perbatasan di Asia Tenggara yang dikenal sebagai tempat persembunyian kelompok kriminal terorganisir.

Penangkapan Guo di Indonesia menandai babak baru dalam kasus yang telah mengungkap korupsi di berbagai tingkat pemerintahan Filipina dan merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan negara tersebut. 

Pemerintah Filipina kini tengah berkoordinasi dengan pihak Indonesia untuk memulangkan Alice Guo secepat mungkin.

Sementara penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak detail tentang jaringan kriminal yang beroperasi di bawah pengawasan Guo.

Kasus ini juga memperkeruh hubungan antara Filipina dan China, yang saat ini sedang bersitegang terkait klaim wilayah di Laut China Selatan.

Baca Juga: Polri Tangkap Buron Filipina Alice Guo, Presiden Marcos Berterima Kasih kepada Indonesia

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Inquirer


TERBARU