> >

Israel Dilanda Pemogokan Nasional Mendesak Netanyahu Capai Kesepakatan dengan Hamas

Kompas dunia | 2 September 2024, 22:42 WIB
Demonstran menuntut kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan segera sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza setelah tewasnya enam sandera di wilayah Palestina, di Tel Aviv, Israel, pada Senin, 2 September 2024. (Sumber: AP Photo)

TEL AVIV, KOMPAS TV – Israel dilanda pemogokan nasional hari Senin, 2 September 2024, yang meningkatkan desakan pada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera menyepakati gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan kelompok Hamas.

Pemogokan ini diprakarsai oleh Histadrut, organisasi buruh terbesar di Israel, sebagai bentuk protes terhadap lambannya pemerintah dalam menangani krisis sandera di Gaza. 

Tekanan menguat usai protes dan mogok nasional, termasuk Tel Aviv, di mana hampir 770.000 warga Israel turun ke jalan menuntut Netanyahu bersepakat dengan Hamas.

Pemogokan nasional ini terjadi setelah ditemukan enam jenazah sandera Israel di Gaza, sebuah langkah yang mencerminkan ketidakpuasan mendalam terhadap cara pemerintah menangani krisis ini. 

Pemerintah Israel, dalam upaya menghalangi pemogokan, mengajukan petisi ke Mahkamah Agung untuk membatalkan aksi tersebut, menurut laporan dari Haaretz.

Dampak pemogokan terasa hingga Bandara Internasional Ben-Gurion, pusat transportasi utama Israel, di mana penerbangan dihentikan selama dua jam pada pagi hari. 

Penutupan ini berpotensi menyebabkan gangguan jadwal penerbangan hingga tiga hari ke depan, memperburuk situasi di bandara yang sudah sibuk.

Histadrut menyatakan bahwa aksi mogok ini juga diikuti oleh bank, beberapa pusat perbelanjaan besar, dan kantor pemerintahan.

Baca Juga: 6 Sandera Israel Tewas di Gaza, Seruan Pemogokan Besar Menggema Jika Gencatan Senjata Tak Tercapai

Memblokir jalan saat berunjuk rasa menuntut kesepakatan pembebasan segera sandera yang ditawan Hamas di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Minggu, 1 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Beberapa layanan transportasi publik turut terganggu, meskipun tidak ada gangguan besar yang dilaporkan. 

Di beberapa kota seperti Tel Aviv, pemogokan ini menyebabkan jam sekolah dipersingkat, sementara di Yerusalem, aksi tersebut tidak diikuti.

Demonstrasi besar yang berlangsung pada Minggu malam di seluruh Israel diperkirakan diikuti oleh hingga 500.000 orang, dengan aksi utama terjadi di Tel Aviv. 

Media Israel memperkirakan jumlah peserta antara 200.000 hingga 400.000 orang, yang menunjukkan tingginya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah.

Masyarakat Israel terbelah dalam menyikapi situasi ini. 

Beberapa menuntut Netanyahu segera mencapai kesepakatan untuk membebaskan sekitar 100 sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza, meskipun sepertiga dari mereka diyakini sudah tewas. Namun, sebagian lainnya lebih mengutamakan penghancuran Hamas dibandingkan pembebasan sandera.

Serangan militer Israel di Gaza terus berlanjut, menyebabkan lebih dari 40.800 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dan lebih dari 94.100 lainnya terluka. 

Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional ICJ, yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di Rafah, sebuah kota di selatan Gaza di mana lebih dari satu juta warga Palestina berlindung sebelum wilayah itu diserbu pada Mei lalu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press / Anadolu


TERBARU