> >

Donald Trump Ingin Mesra Lagi dengan Kim Jong-Un: Keakraban adalah Hal Baik

Kompas dunia | 31 Agustus 2024, 14:05 WIB
Mantan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh, File)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan keinginannya untuk mesra lagi dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Ia menegaskan keakraban dengan Kim Jong-un merupakan hal yang bagus.

Hal itu diungkapkan Trump dalam kampanyenya di Pennsylvania, Jumat (30/8/2024).

Baca Juga: Netanyahu Makin Bikin Gallant Kesal, Pembebasan Sandera Ternyata Bukan Prioritas PM Israel

Pernyataan Trump itu berbeda dengan rivalnya dari Demokrat, Kamala Harris yang berjanji tak akan membuat diktator seperti Kim Jong-un tenang-tenang saja.

“Saya akrab dengan Kim Jong-un dari Korea Utara. Ingat saya berjalan bersamanya. Jadi orang pertama yang bisa berjalan di negara itu (Korea Utara),” ucapnya dikutip dari The Korea Times.

Trump sendiri merujuk pada kunjungannya ke perbatasan antar-kedua di Desa Panmunjom pada Juni 2019, di mana ia sempat melewati Garis Demarkasi Militer ke Korea Utara.

“Kami juga melihat kemampuan nuklirnya. Itu sangat substansial. Anda tahu, keakraban sangat baik. Ini bukan hal yang buruk,” ujarnya.

Sebelumnya, Harris pada pekan lalu di Chicago, menyerang kedekatan pribadi Trump dengan Kim Jong-un.

Ia mengatakan bahwa dirinya tak akan membiarkan tiran dan diktator seperti Kim Jong-un yang diidolai oleh Trump.

Harris mengatakan bahwa Kim Jong-un menyadari Trump sangat mudah dimanipulasi dengan sanjungan dan bantuan.

Baca Juga: Kepala Polisi Korea Utara Diturunkan Pangkatnya dan Diasingkan, Gegara Ulah Putrinya Nonton K-Drama

Pernyataan kedua kandidat itu menunjukkan perbedaan visi diplomasi mereka terhadap Korea Utara.

Trump memang terus menggemborkan kedekatannya dengan Kim Jong-un semasa dirinya menjadi Presiden AS periode 2016 hingga 2020.

Ia juga menegaskan akan menghidupkan kembali diplomasi dengan Pyongyang untuk mengatasi masalah nuklir Korea Utara.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Korea Times


TERBARU