Rencana Pendirian Sinagoga Yahudi di Kompleks Masjid Al-Aqsa: Ada Protes dan Kecaman Internal Israel
Kompas dunia | 27 Agustus 2024, 06:22 WIBMenteri Keamanan Nasional Israel yang ekstremis, Itamar Ben-Gvir, sebelumnya kembali membuat pernyataan kontroversial.
Ben-Gvir mengumumkan rencana untuk membangun sinagoga di dalam kompleks masjid Al-Aqsa, tempat suci bagi umat Islam.
Ia mengklaim, umat Yahudi memiliki hak untuk berdoa di dalam Masjid Al-Aqsa yang terletak di Yerusalem Timur, wilayah yang diduduki Israel sejak 1967.
"Kebijakan saat ini mengizinkan doa di Temple Mount (Masjid Al-Aqsa). Ada hukum yang setara untuk Yahudi dan Muslim. Saya akan membangun sinagoga di sana," kata Ben-Gvir, pemimpin Partai Kekuatan Yahudi, dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel.
Ini adalah kali pertama Ben-Gvir secara terbuka mengutarakan rencananya membangun sinagoga di lokasi yang sangat sensitif tersebut.
Sebelumnya, ia berulang kali menyerukan agar umat Yahudi diperbolehkan berdoa di Masjid Al-Aqsa yang terus memicu ketegangan.
Baca Juga: 2.000-an Yahudi Serbu Kompleks Masjid Al Aqsa, Blinken Semprot Menteri Israel: Ini Aksi Provokatif
Pernyataan Ben-Gvir muncul di tengah semakin seringnya pemukim ilegal Israel menyerbu kompleks Al-Aqsa dengan dukungan penuh dari polisi Israel, yang berada di bawah kendali Ben-Gvir.
Langkah ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap status quo yang telah berlaku sejak sebelum pendudukan Israel.
Harian Israel Yedioth Ahronoth melaporkan adanya bukti video dan foto yang menunjukkan pemukim ekstremis Yahudi melakukan doa di Al-Aqsa, dengan pengawasan penuh dari polisi Israel.
Namun, hingga kini belum ada tanggapan dari pihak kepolisian terkait laporan tersebut.
Masjid Al-Aqsa, situs ketiga tersuci dalam Islam, terletak di Yerusalem Timur yang diduduki Israel sejak Perang Arab-Israel tahun 1967.
Meskipun Israel menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, langkah ini tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Anadolu