Hizbullah Klaim Berhasil Serang Situs Intelijen Militer Israel, Negosiasi Gencatan Senjata Berlanjut
Kompas dunia | 26 Agustus 2024, 12:30 WIBYERUSALEM, KOMPAS TV - Hizbullah mengklaim berhasil menyerang sebuah situs intelijen militer Israel dekat Tel Aviv sebagai bagian dari serangan ratusan roket dan drone, sementara Israel mengklaim serangannya bersifat preemptif untuk mencegah serangan yang lebih besar.
Namun, tidak ada bukti yang diberikan oleh kedua pihak atas klaim mereka.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons atas pembunuhan seorang komandan militan terkemuka di Beirut oleh Israel bulan lalu.
Nasrallah mengatakan serangan itu sempat ditunda untuk memberi kesempatan bagi pembicaraan gencatan senjata di Gaza, serta untuk membahas kemungkinan serangan serentak terhadap Israel bersama kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Keberadaan militer Israel dan AS di kawasan tersebut juga mempengaruhi keputusan ini.
“Kami akan menunggu dan merespons di lain waktu jika serangan hari ini tidak cukup,” kata Nasrallah, seraya menambahkan bahwa pemberontak Houthi di Yaman—dan bahkan Iran sendiri—belum merespons. Namun, Nasrallah menegaskan kepada rakyat Lebanon: “Pada tahap ini, negara dapat bernapas lega.”
Israel dan Hizbullah sama-sama mengklaim serangan mereka hanya menargetkan sasaran militer. Israel menyatakan tidak ada sasaran militernya yang terkena serangan Hizbullah, namun seorang tentara angkatan laut Israel tewas dan dua lainnya terluka, kemungkinan akibat serangan pencegat atau pecahan peluru.
Hizbullah mengonfirmasi dua pejuangnya tewas, bersama seorang dari kelompok sekutu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menyatakan militernya berhasil menghancurkan ribuan roket yang diarahkan ke Israel utara dan menembak jatuh beberapa drone yang menuju pusat negara, “Saya tegaskan — ini bukan akhir dari cerita,” katanya.
Baca Juga: Konflik Besar Meletus di Perbatasan Lebanon: Israel Gempur 40 Titik, Hizbullah Kirim Ratusan Roket
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press