Taiwan Penjarakan 8 Perwira Militer, Didakwa Mata-Mata China yang Disuap
Kompas dunia | 24 Agustus 2024, 14:35 WIBTAIPEI, KOMPAS.TV - Delapan perwira militer Taiwan dipenjara setelah didakwa sebagai mata-mata China.
Pengadilan Tinggi Taiwan pada Kamis (22/8/2024), menghukum mereka karena menjadi mata-mata China yang disuap uang.
Hukuman bagi para perwira militer Taiwan itu merentang dari 18 bulan hingga 13 tahun dipenjara.
Baca Juga: Di Gaza Bayi 10 Bulan Lumpuh Sebagian karena Polio, Kasus Pertama Usai 25 Tahun Tak Muncul
Kasus tersebut pun menjadi salah satu kasus mata-mata China di Taiwan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Dikutip dari Voice of America, pengadilan tinggi Taiwan pada pernyataannya mengungkapkan para terdakwa mengumpulkan intelijen untuk diberikan kepada China yang menyebabkan kebocoran rahasia penting.
Pengadilan itu juga mengatakan mereka digoda dengan iming-iming uang.
Seseorang Bernama Chen Yuxin ditemukan memiliki kontak dan merekrut para terdakwa di lokasi kunci militer untuk membentuk jaringan mata-mata untuk China.
Chen dipercaya telah melarikan diri ke China dan tinggal di sana.
Para terdakwa juga dituduh berencana menerbangkan helikopter militer CH-47, ke pesawat barang China di Teluk Taiwan, dan merekam video yang mengindikasikan mereka akan menyerah ke China jika terjadi perang.
China dilaporkan menggunakan mata uang virtual untuk melakukan pembayaran kepada para terdakwa.
Para ahli mengatakan kasus ini menunjukkan adanya pergeseran strategis spionase China di Taiwan.
“Kelompok terdakwa ini melibatkan orang-orang yang relatif lebih muda dibandingkan kasus-kasus sebelumnya yang sering menargetkan pensiunan militer yang lebih tua,” ujar Direktur Eksekutif Institut Global Taiwan dan peneliti senior Jamestown Foundation, Russell Hsiao.
Ia mengatakan, meski target lama dalam kasus-kasus sebelumnya lebih didorong oleh campuran ideologi yang diperkuat oleh keuntungan finansial. “Namun, motivasi dari kasus-kasus baru-baru ini tampaknya lebih karena bersifat finansial,” ujarnya.
Baca Juga: China Hentikan Pembicaraan Pengendalian Senjata Nuklir dengan AS karena Taiwan
Ia juga mencatat bahwa meski hukuman yang dijatuhkan oleh pengadilan bisa dibilang lebih berat dibandingkan kasus-kasus sebelumnya, mengingat nilai intelijen yang dikumpulkan dan disampaikan para terdakwa ini relatif terbatas, namun hal itu mungkin dimaksudkan untuk mengirim sinyal jera kepada calon tersangka mata-mata.
China sendiri mengklaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya, dan telah melakukan tekanan militer dan politik di pemerintahan kepulauan tersebut.
Kedua negara telah melakukan kegiatan mata-mata selama beberapa dekade terakhir.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Voice of America