Blinken Akhiri Kunjungan ke Timur Tengah tanpa Gencatan Senjata Israel-Hamas
Kompas dunia | 21 Agustus 2024, 10:24 WIBDi sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan kelompok-kelompok sayap kanan yang terdiri dari keluarga prajurit yang gugur dan sandera yang berada di Gaza.
Kelompok-kelompok ini menentang kesepakatan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa Netanyahu telah meyakinkan mereka bahwa Israel tidak akan meninggalkan dua koridor strategis di Gaza yang selama ini menjadi batu sandungan dalam negosiasi.
Seorang pejabat senior AS membantah laporan bahwa Netanyahu telah mengatakan kepada Blinken bahwa Israel tidak akan pernah meninggalkan Koridor Philadelphi dan Netzarim. Pernyataan seperti itu, menurutnya, "tidak konstruktif untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata."
Meskipun ada pernyataan keras yang sering kali digunakan sebagai taktik tekanan dalam negosiasi, tampaknya masih ada kesenjangan yang cukup lebar antara Israel dan Hamas.
Sementara itu, serangan udara Israel pada Selasa (20/8/2024) menewaskan setidaknya 12 orang di sebuah sekolah yang dijadikan tempat perlindungan di Kota Gaza.
Pertahanan Sipil Palestina, yang beroperasi di bawah pemerintah Hamas, mengatakan sekitar 700 orang berlindung di sekolah Mustafa Hafez.
Militer Israel mengeklaim bahwa serangan tersebut menargetkan kelompok militan Hamas yang mendirikan pusat komando di sana.
Situasi di Gaza pun semakin memburuk, dengan lebih dari 40.000 warga Palestina tewas akibat serangan balasan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Perang juga telah menyebabkan kehancuran besar-besaran dan memaksa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi di tengah ancaman kelaparan dan wabah penyakit.
Baca Juga: Otoritas Palestina Minta Izin kepada Israel untuk Masuk Gaza via Pos Pemeriksaan
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press