> >

Lagi, Tentara Korut Membelot ke Korsel di Tengah Meningkatnya Ketegangan Semenanjung Korea

Kompas dunia | 20 Agustus 2024, 10:45 WIB
BERKAS - Sebuah model Zona Demiliterisasi, DMZ, yang memisahkan dua bagian Semenanjung Korea ditampilkan dekat Kaesong, Korea Utara, pada tanggal 18 September 2008. (Sumber: AP Photo/David Guttenfelder, Berkas)

Gelombang pembelotan dari Korea Utara ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan pangan yang kronis dan penindasan politik yang semakin keras di bawah rezim Kim Jong-un. 

Di tengah kondisi tersebut, upaya untuk melarikan diri dari negara itu semakin meningkat, meskipun risikonya sangat tinggi.

Sejak pertengahan Juli, Korea Selatan telah melancarkan siaran propaganda anti-Pyongyang secara besar-besaran melalui pengeras suara di perbatasan, sebagai respons terhadap peluncuran balon sampah oleh Korea Utara. 

Siaran ini mencakup berita-berita kritis terhadap rezim Korea Utara serta musik K-pop yang sangat populer di kalangan anak muda Korea Selatan.

Pyongyang sendiri telah meluncurkan lebih dari 3.600 balon sampah sejak 28 Mei, sebagai aksi balasan terhadap balon-balon yang membawa selebaran anti-Pyongyang yang diterbangkan oleh para pembelot Korea Utara dari Korea Selatan.

Balon-balon sampah itu diluncurkan sebagai upaya simbolis untuk membalas tindakan yang dianggap sebagai provokasi oleh Korea Utara.

Baca Juga: Korut Bakal Buka Kembali Perbatasan demi Pariwisata: Semua Orang Boleh Datang Kecuali Warga Korsel

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Yonhap


TERBARU