Lebih dari 16.400 Anak Dibantai dalam Serangan Genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober
Kompas dunia | 20 Agustus 2024, 03:30 WIBGAZA CITY, KOMPAS.TV - Lebih dari 16.480 anak-anak Palestina telah dibantai dalam serangan genosida Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut pihak berwenang setempat, Senin (19/8/2024).
“Korban termasuk 115 bayi,” ungkap Ismail Thawabteh, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, kepada Anadolu.
Thawabteh juga melaporkan bahwa 35 anak Palestina tewas akibat kelaparan dan dehidrasi di tengah blokade Gaza Israel yang mematikan.
“Setidaknya 3.500 anak di Gaza menghadapi risiko kematian karena kekurangan makanan dan gizi di bawah pembatasan ketat Israel terhadap pengiriman makanan ke Gaza,” Thawabteh memperingatkan.
“Lebih dari 17.000 anak kehilangan orang tua atau setidaknya salah satu dari mereka setelah mereka dibunuh dengan brutal oleh pasukan pendudukan Israel sejak 7 Oktober,” tambahnya.
Baca Juga: Tragis, Anak Kembar Lima Jadi Korban Tewas Serangan Israel di Gaza
Selama berbulan-bulan, lembaga internasional dan PBB telah memperingatkan dampak psikologis negatif yang menghancurkan pada anak-anak Palestina akibat kekejaman Israel di Gaza.
Israel, yang terang-terangan mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, terus melancarkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan balasan yang dimulai oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan genosida oleh Israel ini telah menewaskan lebih dari 40.130 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.740 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari 10 bulan serangan genosida Israel, sebagian besar Gaza hancur lebur di tengah blokade Israel yang melumpuhkan pengiriman makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran HAM di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah di selatan Gaza, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina berlindung dari perang sebelum kota tersebut diinvasi pada 6 Mei.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Anadolu