Jembatan Ketiga di Kursk Rusia Dihantam Ukraina, Dialog Damai Moskow-Kiev Batal
Kompas dunia | 19 Agustus 2024, 22:45 WIBKURSK, KOMPAS.TV - Moskow mengumumkan Ukraina telah menyerang jembatan ketiga dalam serangan di wilayah Kursk, Rusia, Senin (19/8/2024).
Kiev menyatakan serangan ini bertujuan menciptakan zona penyangga dan melemahkan kekuatan militer Rusia.
Sejak serangan mengejutkan di Kursk pada 6 Agustus, Ukraina mengeklaim telah merebut lebih dari 80 permukiman di wilayah seluas 1.150 km persegi.
Ini menjadi invasi terbesar ke wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan serangan dua minggu ini telah mencapai tujuannya dan lebih banyak tentara Rusia telah ditawan.
Meskipun Ukraina berhasil di Kursk, pasukan Ukraina menghadapi pertempuran sengit untuk mempertahankan kota strategis Pokrovsk di timur, di mana Rusia terus maju dalam beberapa minggu terakhir.
Moskow melaporkan jembatan ketiga di Sungai Seym, yang melintasi wilayah Kursk, telah rusak akibat serangan tersebut.
Baca Juga: Ukraina Makin Gencar Serang Rusia, Hancurkan Jembatan Strategis Kedua dalam Sepekan
Meskipun Ukraina belum memberikan komentar resmi, Kepala Staf Angkatan Udara Kiev sebelumnya mengeklaim pasukannya telah menghancurkan dua jembatan untuk melemahkan logistik musuh.
Analis militer menyebutkan jembatan tersebut adalah bagian dari jalur pasokan penting bagi pasukan Rusia di wilayah tersebut.
Belum dapat dipastikan kerusakan pada jembatan atau situasi di medan perang Kursk.
Zelenskyy pada Minggu menyebut pasukannya melancarkan "aksi kontraofensif maksimal" untuk menciptakan zona penyangga dan melemahkan potensi militer Moskow.
Lebih dari 121.000 orang telah dievakuasi dari sembilan distrik perbatasan di wilayah Kursk, menurut Kementerian Darurat Rusia.
Sementara itu, penasihat presiden Rusia, Yuri Ushakov, menyatakan Moskow belum siap mengadakan pembicaraan damai dengan Ukraina saat ini, mengingat serangan Kiev di Kursk.
Ukraina juga menuntut penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayahnya sebelum duduk dalam pembicaraan apa pun.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press