Dokter India Tuntut Perlindungan dan Hukum Lebih Keras usai Rekan Mereka Diperkosa dan Dibunuh
Kompas dunia | 19 Agustus 2024, 20:03 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Dokter India berunjuk rasa di dekat Kementerian Kesehatan India, Senin (19/8/2024). Mereka menuntut undang-undang yang lebih ketat untuk melindungi tenaga medis dari kekerasan serta menuntut keadilan bagi rekan mereka yang diperkosa dan dibunuh saat bekerja di sebuah rumah sakit milik pemerintah.
Para dokter yang berunjuk rasa membawa berbagai poster dengan tulisan seperti Keadilan yang ditunda adalah keadilan yang ditolak, dan mencoba membuka layanan kesehatan gratis di luar gedung kementerian di New Delhi, namun dihentikan oleh polisi.
Protes ini bukan satu-satunya aksi yang dilakukan. Dokter dan tenaga medis di seluruh India mengadakan demonstrasi, pawai lilin, dan bahkan menolak menangani pasien non-darurat untuk sementara waktu.
Semua ini terjadi setelah kejadian tragis pada 9 Agustus lalu, ketika seorang dokter magang berusia 31 tahun diperkosa dan dibunuh di sebuah rumah sakit di Kolkata atau Kalkuta, ibu kota negara bagian Bengal Barat.
Para dokter menyatakan serangan ini menyoroti betapa rentannya tenaga kesehatan di rumah sakit dan kampus medis di seluruh India. Mereka menuntut undang-undang yang lebih tegas, termasuk menjadikan setiap serangan terhadap tenaga medis yang sedang bertugas sebagai tindak pidana tanpa kemungkinan bebas dengan jaminan.
Mereka juga meminta peningkatan keamanan di rumah sakit dan menyediakan ruang istirahat yang aman bagi tenaga medis.
"Jika seorang perempuan tidak aman di tempat kerja, di rumah sakit, maka saya bertanya-tanya, perempuan mana di negara ini yang aman?" ujar Daisy Singh, seorang dokter yang ikut berdemo.
Baca Juga: Kronologi Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter di Kolkata, Picu Meluasnya Mogok Nasional Dokter India
Pemerintah telah meminta para dokter untuk kembali bekerja dan berjanji akan membentuk komite untuk menindaklanjuti tuntutan mereka.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap dokter magang di Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran RG Kar di Kota Kolkata ini juga memicu kemarahan publik terkait isu kekerasan terhadap perempuan yang sudah menjadi masalah kronis.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press