Presiden Palestina Mahmoud Abbas Putuskan Pergi ke Gaza: meski Risikonya Bertaruh Nyawa
Kompas dunia | 15 Agustus 2024, 22:15 WIBAbbas juga menyatakan kekecewaannya terhadap diamnya komunitas internasional atas kekejaman yang dilakukan Israel setiap hari, termasuk pembantaian terbaru di Sekolah Al-Tabi'in di Gaza yang menewaskan lebih dari seratus orang.
Presiden Abbas kembali menegaskan bahwa "Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari negara Palestina yang bersatu. Tidak akan ada negara di Gaza saja. Rakyat Palestina tidak akan pernah hancur dan tidak akan pernah menyerah. Kami akan membangun kembali Gaza dan menyembuhkan luka-luka rakyat kami dengan dukungan negara-negara Arab dan Islam serta sekutu global, dalam kerangka negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya."
Baca Juga: Putin Bertemu Mahmoud Abbas, Sampaikan Prihatin Bencana Kemanusiaan di Palestina
Pemimpin Palestina ini menekankan, "Mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang tidak akan lolos dari keadilan. Kejahatan mereka tidak akan dilupakan seiring berjalannya waktu."
Presiden Abbas menegaskan perjuangan Palestina untuk keadilan akan terus berlanjut, dengan bekerja sama dengan badan-badan internasional seperti Mahkamah Internasional, Pengadilan Kriminal Internasional, Dewan Hak Asasi Manusia, serta Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Turki dan Presiden Erdoğan atas sikap berani dan prinsipil mereka dalam membela hak-hak Palestina.
Selain itu, Abbas berterima kasih kepada partai-partai politik dan organisasi masyarakat sipil Turki atas kecaman mereka terhadap kejahatan perang Israel terhadap rakyat Palestina, tanah mereka, dan situs-situs suci mereka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Al Jazeera/WAFA