> >

Ukraina Mengaku Tak Berniat Kuasai Kursk: Kami Hanya Ingin Lindungi Rakyat dari Serangan Rusia

Kompas dunia | 14 Agustus 2024, 11:25 WIB
Sebuah plat dengan tulisan Kursk 108 km terlihat di perbatasan Rusia-Ukraina di wilayah Sumy, Ukraina, Selasa, 13 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

KYIV, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Ukraina menegaskan Kiev tidak memiliki niat untuk menguasai wilayah Kursk, Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, menegaskan operasi negaranya ke wilayah Rusia dilakukan semata-mata untuk melindungi Ukraina dari serangan jarak jauh yang diluncurkan dari Kursk. 

“Ukraina tidak tertarik untuk mengambil alih wilayah Kursk. Kami ingin melindungi nyawa rakyat kami,” kata Tykhyi, seperti dilansir Associated Press, Rabu (14/8/2024).

Tykhyi mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah melancarkan lebih dari 2.000 serangan dari Kursk menggunakan rudal antipesawat, artileri, mortir, drone, 255 bom luncur, dan lebih dari 100 rudal lainnya. 

“Tujuan operasi ini adalah untuk melindungi nyawa anak-anak kami dan menjaga wilayah Ukraina dari serangan Rusia,” tambahnya.

Komandan militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi, dalam sebuah video yang diunggah ke kanal Telegram milik Presiden Volodymyr Zelenskyy, Selasa (13/8/2024), menyatakan pasukan Ukraina kini telah menguasai 74 permukiman di wilayah Kursk. 

Ia menambahkan, dalam 24 jam terakhir, pasukan Ukraina telah berhasil merebut sekitar 40 kilometer persegi wilayah baru.

“Pertempuran terus berlangsung di sepanjang garis depan. Meskipun intensitas pertempuran sangat tinggi, situasi tetap terkendali,” ujarnya.

Baca Juga: Putin Tutup Pintu Dialog, Tuding Serangan Ukraina ke Kursk Sengaja Sasar Warga Sipil

Negara-negara Barat menyatakan dukungan mereka terhadap hak Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk dengan melancarkan serangan lintas perbatasan.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menyatakan dukungannya terhadap operasi Ukraina, meskipun ia menegaskan Kiev tidak berkonsultasi dengannya terlebih dahulu. 

“Tindakan militer Rusia di Ukraina memiliki ciri-ciri genosida dan kejahatan tidak manusiawi. Ukraina memiliki hak penuh untuk berperang dengan cara yang paling efektif untuk melumpuhkan niat agresif Rusia,” ujar Tusk.

Di tengah operasi lintas perbatasan yang dilancarkan Ukraina, pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di Ukraina bagian timur. 

Staf Umum Militer Ukraina menyebutkan dalam 24 jam terakhir, pasukan Rusia melancarkan 52 serangan di wilayah Pokrovsk, sebuah kota di wilayah Donetsk yang dekat dengan garis depan. 

Jumlah tersebut hampir dua kali lipat dari serangan harian yang terjadi seminggu sebelumnya.

Operasi Ukraina di Kursk yang melibatkan ribuan tentara—diperkirakan hingga 12.000 orang oleh analis Barat—telah mengejutkan Kremlin.

Presiden Rusia Vladimir Putin segera mengadakan pertemuan dengan pejabat pertahanan tertingginya pada Senin (12/8/2024).

Rusia mengeklaim sekitar 121.000 orang telah dievakuasi dari wilayah Kursk atau melarikan diri sendiri akibat pertempuran yang berlangsung. 

Baca Juga: Komandan Militer Ukraina Klaim Pasukannya Kuasai 1.000 Kilometer Persegi Wilayah Kursk Rusia

Sementara rekaman video yang diverifikasi oleh Institute for the Study of War, sebuah lembaga kajian berbasis di Washington, menunjukkan pasukan Ukraina telah maju sejauh 24 kilometer dari perbatasan.

Di tengah konflik ini, stasiun televisi Rusia menayangkan gambar warga dari daerah yang dievakuasi berbaris untuk menerima makanan dan air. 

Relawan terlihat membagikan kantong bantuan, sementara pejabat dari Kementerian Situasi Darurat Rusia membantu anak-anak dan lansia turun dari bus.

Adapun Staf Umum Angkatan Darat Ukraina pada Selasa (13/8/2024) mengumumkan mereka telah membentuk zona akses terbatas sepanjang 20 kilometer di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina di wilayah Sumy, yang berbatasan dengan Kursk. 

Mereka mengatakan langkah tersebut diambil karena meningkatnya intensitas pertempuran di wilayah itu serta meningkatnya keberadaan unit pengintaian dan sabotase Rusia di sana.

Di hari yang sama, Rusia mengeklaim berhasil menggagalkan upaya pasukan Ukraina untuk memperluas serangan mereka di Kursk. 

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, upaya serangan Ukraina di dekat permukiman Obshchy Kolodez, Snagost, Kauchuk, dan Alexeyevsky berhasil dihentikan oleh pasukan Rusia yang diperkuat oleh pasukan baru, unit pesawat, tim drone, serta artileri.

Selain itu, mereka mengeklaim berhasil menghentikan serangan unit Brigade Serbu Udara ke-82 Ukraina ke Maryinka, yang jaraknya sekitar 24 kilometer dari wilayah Ukraina.

Baca Juga: Selidiki Dugaan Pelanggaran HAM oleh Ukraina, PBB Minta Akses Masuk Kursk Rusia

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU