> >

Pemukim Ilegal Yahudi yang Serbu Kompleks Masjid Al Aqsa Melonjak Jadi 2.250, Didukung 2 Menteri

Kompas dunia | 14 Agustus 2024, 01:00 WIB
Menteri Israel Itamar Ben-Gvir ikut menyerbu masuk kompleks masjid Al-Aqsa dan melaksanakan ritual Yahudi, Selasa (13/8/2024). (Sumber: Anadolu )

AL AQSA, KOMPAS.TV - Jumlah pemukim ilegal Yahudi yang menyerbu kompleks masjid Al Aqsa melonjak menjadi 2.250 didukung oleh dua menteri Israel, Selasa (13/8/2024). 

Para pemukim ini melakukan ritual Talmud di dalam kompleks masjid untuk memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan dalam tradisi Yahudi.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, Yitzhak Wasserlauf dari partai Otzma Yehudit, dan anggota Knesset dari partai Likud, Amit Halevi, terlibat langsung dalam aksi ini. 

Ben-Gvir menyatakan, "Kebijakan kami adalah mengizinkan doa (Yahudi) di Al-Aqsa," menurut laporan dari Ynet.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi dengan menyebut pernyataan Ben-Gvir melanggar status quo yang berlaku di lokasi tersebut. 

Baca Juga: 1.200 Umat Yahudi Ilegal Serbu Kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem untuk Lakukan Ritual Talmud

Sebanyak 1.200 Zionis Yahudi hari Senin, 13/8/2024, menyerbu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dengan perlindungan penuh dari pasukan polisi Israel lalu melakukan ritual ibadah Yahudi di sana. (Sumber: Anadolu)

Pernyataan resmi dari Netanyahu menegaskan, "Penetapan kebijakan di Temple Mount (merujuk pada kompleks Masjid Al-Aqsa) sepenuhnya berada di bawah kewenangan pemerintah dan perdana menteri."

Sejak menjabat sebagai Menteri Keamanan Nasional Israel pada 2022, Ben-Gvir telah enam kali melakukan serbuan ke Masjid Al-Aqsa. 

Dalam operasi ini, pasukan Israel menutup jalan-jalan menuju Kota Tua Yerusalem, mengerahkan ratusan tentara, dan memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina yang hendak memasuki masjid.

Masjid Al-Aqsa adalah situs suci ketiga dalam Islam, sementara kaum Yahudi menyebut area ini sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil kuno mereka. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu


TERBARU