Indonesia Ajak China Terapkan ASEAN Way dalam Diplomasi, Salah Satunya Tak Boleh Intervensi
Kompas dunia | 14 Agustus 2024, 00:05 WIBTerkait kesamaan produk dan jasa di negara-negara ASEAN, Parulian menggambarkan ASEAN sebagai sebuah rumah besar dengan fungsi ruangan yang berbeda-beda.
"Bayangkan ASEAN sebagai rumah besar. Saat pertama datang, yang terlihat adalah gerbang yang indah dan besar, mungkin itu Singapura, negara kota yang modern dan nyaman. Kemudian masuk ke ruang tamu yang sejuk, misalnya Malaysia," jelas Parulian.
Setelah ruang tamu, ada kamar tidur utama yang romantis dan menyenangkan, yang bisa diibaratkan sebagai Filipina dan Thailand.
"Di kamar tidur utama biasanya ada brankas penyimpanan barang berharga, misalnya Brunei, negara yang kaya," katanya.
Baca Juga: Rusia-China Dorong Tatanan Dunia Multipolar, Indonesia Tekankan Peran Sentral ASEAN
Ruang berikutnya adalah dapur yang sibuk dan ramai, tempat orang berkumpul dan menikmati makanan enak, yang bisa diibaratkan sebagai Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar.
"Lalu di mana Indonesia? Indonesia adalah garasi yang sangat luas, tempat menyimpan mobil mewah, harta karun tersembunyi, dan barang kenangan yang dirindukan. Saya mengundang Anda semua untuk datang dan mengunjungi rumah ASEAN, termasuk Indonesia," ujar Parulian.
Menurut statistik ASEAN, pada 2023, volume perdagangan antara ASEAN dan China mencapai rekor baru sebesar 702 miliar dolar AS, menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar ASEAN selama 15 tahun berturut-turut.
Arus investasi asing langsung (FDI) dari China ke ASEAN mencapai 15,5 miliar dolar AS pada 2022, setara dengan 6,9 persen dari total FDI ke ASEAN.
Kerja sama ASEAN-China di bidang pariwisata juga berperan penting dalam mendorong pertukaran antarmasyarakat dan merangsang pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Selama paruh pertama 2023, sekitar 46,5 juta wisatawan melakukan perjalanan di ASEAN, dengan sekitar 43 persen berasal dari kawasan itu sendiri.
Turis non-ASEAN terbesar yang mengunjungi Asia Tenggara selama periode tersebut berasal dari China, yang mencakup 8,2 persen dari total kedatangan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara