Kim Jong-Un Terus Hina Korea Selatan, Disebut Strategi Redam Ketidakpuasan Rakyat Korea Utara
Kompas dunia | 12 Agustus 2024, 20:07 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara terus menghina Korea Selatan, dan melabeli negara tetangganya itu sebagai sampah kotor.
Hal itu terkait dengan pemberitaan Korea Selatan yang menyebut korban jiwa banjir di Korea Utara diperkirakan mencapai 1.500 orang.
Namun, menurut Pemerintah Korea Selatan hinaan yang terus dilontarkan Kim Jong-un itu adalah strateginya untuk meredam ketidakpuasan rakyat Korea Utara.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Diklaim Ingin Gencatan Senjata, Sikap Netanyahu Masih Samar
Menurut Korea Selatan, rakyat Korea Utara mengalami ketidakpuasan di tengah kerusakan akibat banjir yang meluas di negara tertutup itu, dan cara penanganannya.
“Di tengah situasi di mana Korea Utara harus memobilisasi semua sumber sosialnya karena dampak banjir skala besar,” kata Juru Bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Koo Byoung-sam, Senin (12/8/2024) dikutip dari Korea JoongAng Daily.
“Mereka sepertinya mengarahkan kesalahan ke eksternal untuk meminimalisir ketidakpuasan internal,” ujarnya.
Para pengamat mengatakan bukanlah sesuatu yang biasa melihat pemimpin Korea Utara menyerang langsung laporan media Korea Selatan, yang biasanya tak bisa diakses publik Korea Utara.
Tindakan yang tak biasa ini menunjukkan bahwa rezim Kim Jong-un sengaja mendorong sentimen anti-Korea Selatan untuk mencegah ketidakpuasaan publik diarahkan ke Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara atau ke Kim Jong-un sendiri.
Baca Juga: Makin Panas, AS Kirim Kapal Selam Nuklir dan Kapal Induk Tambahan ke Timur Tengah untuk Bela Israel
Pada kunjungannya ke Uiju di Pyongan Utara pada 8 hingga 9 Agustus, Kim Jong-un berpidato di depan korban banjir.
Ia menuduh media Korea Selatan telah melakukan laporan palsu mengenai parahnya kerusakan dari banjir itu.
Kim Jiog-un membantah laporan media Korea Selatan, di mana sumber intelijen mencatat dan mengklaim bahwa orang hilang di area terdampak diperkirakan mencapai 1.00 orang, dan sejumlah helikopter jatuh dalam misi penyelamatan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Korea JongAng Daily