Mantan PM Bangladesh Tuduh AS Dalang Penggulingannya karena Tolak Beri Pulau Kecil di Teluk Benggala
Kompas dunia | 12 Agustus 2024, 23:20 WIB"Saya baru saja mendapat konfirmasi dari ibu saya bahwa dia tidak membuat pernyataan apapun sebelum atau setelah meninggalkan Dhaka," kata Wazed, yang sebelumnya menjabat sebagai pengusaha IT dan penasihat TIK untuk perdana menteri Bangladesh.
Hasina melarikan diri dari Bangladesh pada 5 Agustus ke negara tetangga India, di mana dia saat ini berada "untuk sementara waktu," menurut pejabat India.
Menurut harian Prothom Alo, setidaknya 580 kematian dilaporkan sejak 16 Juli selama protes menentang pemerintahan Hasina, dengan 326 pembunuhan dilaporkan dalam tiga hari antara 4 dan 6 Agustus.
Segera setelah ia melarikan diri pada 5 Agustus, Kepala Angkatan Darat Bangladesh Jenderal Waker-uz-Zaman mengatakan Hasina telah mengundurkan diri. Zaman juga mengumumkan pembentukan pemerintahan transisi.
Sehari kemudian, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen, yang dipilih pada bulan Januari ketika Hasina menjadi perdana menteri untuk keempat kalinya.
Pemenang Nobel Muhammad Yunus mengucapkan sumpah jabatan sebagai "penasihat utama" pada 8 Agustus untuk memimpin pemerintahan transisi beranggotakan 17 orang di Bangladesh.
Partai oposisi utama, Partai Nasionalis Bangladesh, telah menuntut pemilihan nasional dalam waktu tiga bulan untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakil-wakil rakyat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu