Kapal Serbu Amfibi Inggris dan 1.000 Pasukan Komando Tiba di Siprus Selatan, Ada Apa?
Kompas dunia | 12 Agustus 2024, 19:02 WIBLEFKOSA, KOMPAS TV – Kapal-kapal serbu amfibi Inggris dilaporkan telah berlabuh di perairan lepas pantai Siprus Selatan, membawa lebih dari 1.000 pasukan komando yang kini berada di Pangkalan Udara Akrotiri, wilayah kedaulatan Inggris.
Kehadiran mereka menambah kekuatan militer asing di kawasan tersebut, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Surat kabar lokal Havargi hari Minggu, 11/8/2024, melaporkan lebih dari 1.000 pasukan komando siap siaga di Akrotiri. Beberapa kapal serbu amfibi Inggris juga telah berlabuh di perairan sekitar Siprus Selatan, meskipun jumlah pastinya tidak disebutkan.
Informasi ini juga telah dikonfirmasi oleh beberapa stasiun televisi setempat melalui sumber militer.
Hari Jumat sebelumnya, kapal serbu amfibi Angkatan Laut AS, USS Wasp, juga dilaporkan merapat di Pelabuhan Limassol, Siprus Selatan.
Kedatangan kapal perang AS ini memicu protes dari kelompok oposisi dan aktivis. Juru bicara pemerintah Siprus, Konstantinos Letimbiotis, menyatakan bahwa pergerakan kapal dan pesawat ini merupakan bagian dari peran kemanusiaan Siprus dalam menghadapi situasi yang berkembang di kawasan.
Laporan dari Republik Turki Siprus Utara (TRNC) juga menyebutkan seorang pengayuh kayak melihat sebuah kapal selam yang tidak dikenal di lepas pantai Limassol.
Sejak serangan Israel di Jalur Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023, serta ketegangan yang meningkat antara Israel, Iran, dan Lebanon, media dan beberapa pihak telah mengkritik pengerahan militer AS dan negara-negara Eropa di Siprus Selatan. Partai oposisi utama di Siprus, AKEL, secara khusus mengkritik penambahan kekuatan militer ini.
Baca Juga: Makin Panas, AS Kirim Kapal Selam Nuklir dan Kapal Induk Tambahan ke Timur Tengah untuk Bela Israel
Awal bulan ini, Pentagon mengumumkan bahwa AS akan menambah kekuatan militer di Timur Tengah sebagai persiapan kemungkinan balasan dari Iran setelah pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh. Iran menuduh Israel sebagai pelaku, meskipun Tel Aviv tidak mengakui atau membantah keterlibatannya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu / Associated Press