Israel Mengebom Sekolah di Gaza Timur Saat Pengungsi Salat Subuh, 100 Warga Palestina Tewas
Kompas dunia | 10 Agustus 2024, 15:09 WIBGAZA, KOMPAS TV - Serangan udara militer Israel hari Sabtu pagi, 10/8/2024, waktu setempat menewaskan setidaknya 100 warga Palestina di Sekolah Al-Taba'een yang terletak di kawasan Al-Daraj, Gaza Timur. Saat itu, para pengungsi yang berlindung di sekolah tersebut sedang melaksanakan salat subuh.
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan, serangan terjadi tanpa peringatan ketika jemaah sedang khusyuk salat subuh.
Sekolah tersebut, seperti kebanyakan sekolah di Gaza, dijadikan tempat pengungsian bagi ribuan warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang.
Abu Anas, seorang saksi mata yang ikut serta dalam operasi penyelamatan, menggambarkan kengerian saat kejadian. "Ada yang sedang shalat, ada yang berwudhu, dan ada juga yang tidur di lantai atas, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua," ungkapnya.
"Rudal itu jatuh tanpa peringatan. Yang pertama, lalu yang kedua. Kami hanya bisa menemukan potongan-potongan tubuh," ucap Abu Anas.
Serangan yang menghantam sekolah dan masjid di dalamnya tersebut menewaskan banyak orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Mahmoud Bassal, juru bicara layanan Pertahanan Sipil di bawah pemerintah Hamas, mengatakan tiga rudal menghantam bangunan tersebut, "Banyak dari mereka yang tewas sulit dikenali, dan kami memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah," ujarnya.
Militer Israel mengakui serangan tersebut dan mengklaim mereka menargetkan pusat komando Hamas yang beroperasi di dalam sekolah. Mereka juga mengklaim telah melakukan beberapa langkah untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil.
Baca Juga: Janji Israel Bunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Bakal Sulit Tercapai, Ini Sebabnya
Namun, serangan ini menuai kecaman keras dari Kantor Media Pemerintah di Gaza yang menyebutnya sebagai "pembantaian" dan bagian dari kampanye genosida serta pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu / Associated Press