> >

Lonjakan Kasus COVID-19 di Korea Selatan, Pasien Dirawat di RS Capai Level Tertinggi Sejak Februari

Kompas dunia | 9 Agustus 2024, 17:51 WIB
Virus Covid-19 Subvarian Omicron XBB.1.5 memicu kekhawatiran para ilmuwan setelah virus penyebab Covid-19 itu menyebar cepat di Amerika Serikat pada Desember. (Sumber: Los Angeles Times)

SEOUL, KOMPAS.TV - Jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19 di Korea Selatan meningkat tajam di tengah kebangkitan virus selama musim panas. Pihak otoritas kesehatan melaporkan bahwa situasi ini terjadi di seluruh wilayah negeri tersebut.

Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), yang dilansir dari Yonhap, Jumat (9/8/2024), sepanjang pekan pertama Agustus, sebanyak 861 orang dirawat di 220 rumah sakit di seluruh negeri. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal Februari tahun ini.

Kenaikan jumlah pasien yang signifikan ini terjadi hanya dalam kurun waktu satu bulan. Pada pekan kedua Juli, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat sebanyak 148 orang. 

Jumlah tersebut meningkat menjadi 226 pasien pada pekan ketiga, dan kemudian melonjak hingga 475 pasien pada pekan berikutnya. Otoritas kesehatan memperkirakan tren peningkatan ini akan terus berlanjut hingga akhir bulan Agustus. 

Gelombang baru infeksi ini dipicu oleh subvarian KP.3 dari varian Omicron, yang dikenal cepat menyebar. Hingga akhir Juli, subvarian KP.3 telah menyumbang 45,5 persen dari total kasus infeksi di Korea Selatan.

Dari data terbaru, mayoritas pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas, yakni sebesar 65,2 persen dari total pasien yang dirawat. Sementara itu, kelompok usia 50-64 tahun menyumbang 18,1 persen dari jumlah pasien.

Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bakal Disidang karena Menghina Raja

Meski ada lonjakan jumlah pasien yang dirawat, KDCA menyatakan bahwa lebih dari 90 persen dari mereka hanya mengalami gejala ringan. 

Namun, untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk meningkatkan pengawasan terhadap warga lanjut usia dan kelompok berisiko tinggi lainnya.

Pemerintah juga berupaya keras untuk memastikan pasokan obat-obatan dan alat tes tetap stabil.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Yonhap


TERBARU