Palestina Desak ICC Tangkap Menteri Israel yang Serukan Warga Gaza Dibiarkan Mati Kelaparan
Kompas dunia | 9 Agustus 2024, 07:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Palestina meminta Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat penangkapan terhadap Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang menyatakan membiarkan sekitar 2 juta warga Gaza mati kelaparan bisa dianggap "beralasan dan bermoral."
Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut ucapan Smotrich tersebut sebagai bentuk “pengakuan terang-terangan atas kebijakan genosida” yang dilakukan Israel.
Pernyataan tersebut dianggap melanggar hukum internasional dan prinsip dasar kemanusiaan, serta menantang keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang menyerukan perlindungan terhadap warga sipil.
Dalam sebuah konferensi pada Senin (5/8/2024), Smotrich mengatakan, meskipun membiarkan warga Gaza kelaparan mungkin "beralasan dan bermoral," realitas global saat ini membuat Israel tidak mungkin melakukan hal itu.
Ia juga menambahkan, "Bantuan kemanusiaan ditukar dengan bantuan kemanusiaan mungkin bermoral, tapi kita butuh legitimasi internasional untuk melanjutkan perang ini."
Israel telah memblokade Gaza sejak 2007, jauh sebelum Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023. Blokade mengurung sekitar 2,3 juta warga Palestina di Gaza.
Setelah melancarkan serangan besar-besaran sejak 7 Oktober lalu, Israel semakin memperketat blokade yang membuat Gaza berada di ambang kelaparan.
Baca Juga: Kekejaman Israel terhadap Tahanan Palestina Terungkap: Hanya Tiga Sendok Nasi per Orang Setiap Hari
Meski begitu, Smotrich menegaskan Israel harus tetap mengendalikan sepenuhnya apa saja yang masuk ke wilayah Gaza.
Baca Juga: Rekaman Bocor! Sejumlah Tentara Israel Perkosa Tawanan Pria Palestina
Dia juga menyatakan penolakannya terhadap kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas, dengan menyebut gencatan senjata yang diusulkan sebagai "tidak adil dan tidak etis."
Menurutnya, membebaskan warga Palestina yang ditahan Israel, hanya akan membuat mereka "kembali membunuh orang-orang Yahudi."
Israel telah menahan ribuan warga Palestina termasuk anak-anak dan wanita, bahkan sebelum serangan Hamas dilancarkan pada Oktober lalu. Banyak dari mereka yang ditahan tanpa dakwaan.
Smotrich juga mengulangi pandangannya keberadaan permukiman Israel di Gaza sangat penting.
“Di mana tidak ada permukiman, di situ ada teror,” katanya.
PBB menganggap pembangunan permukiman Israel di wilayah Palestina sebagai tindakan ilegal yang menghambat solusi dua negara.
Hingga kini, hampir 40.000 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, telah tewas sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Anadolu