> >

Rusia Dilaporkan Kirim Alat Pertahanan Udara ke Iran di Tengah Rencana Serangan Balasan ke Israel

Kompas dunia | 6 Agustus 2024, 22:25 WIB
Dalam gambar yang dirilis Kantor Kepresidenan Iran, tampak Presiden Iran Masoud Pezeshkian (kanan) berbicara dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu di kantornya di Teheran, Iran, Senin, 5 Agustus 2024. (Sumber: Kantor Kepresidenan Iran via AP)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan telah mulai mengirimkan peralatan pertahanan udara dan radar canggih ke Iran di tengah rencana serangan balasan ke Israel usai pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu (31/7/2024) lalu.

Hal itu dilaporkan The New York Times pada Senin (5/8/2024) yang mengutip sumber-sumber tanpa nama.

The Times of Israel melaporkan, dua pejabat Iran telah mengonfirmasi kepada The New York Times bahwa Teheran meminta sistem pertahanan udara kepada Rusia dan pengirimannya pun telah dimulai.

Laporan itu diterbitkan seiring dengan kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu ke Teheran.

Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan tekadnya untuk memperluas hubungan strategis dengan Rusia. 

Dalam pertemuan dengan Shoigu pada Senin, Pezeshkian menegaskan pentingnya dukungan Rusia selama masa-masa sulit yang dihadapi Iran.

"Kami percaya bahwa era unilateralisme oleh kekuatan-kekuatan tertentu, termasuk Amerika Serikat, telah berakhir," kata Pezeshkian dalam pertemuan dengan Shoigu, dikutip dari Press TV.

"Keterpaduan posisi dan kolaborasi antara Iran dan Rusia dalam mempromosikan dunia yang multipolar akan meningkatkan keamanan dan perdamaian global."

Dia juga mengungkapkan pentingnya mempercepat implementasi kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai antara kedua negara.

Baca Juga: Wakil Menlu Rusia: Jam Kiamat Menunjukkan 2 Menit Menuju Tengah Malam

 

Dia juga mengatakan pembunuhan Haniyeh merupakan pelanggaran terhadap hukum dan regulasi internasional.

Iran dan Hamas menyebut Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Namun, Israel tidak mengonfirmasi maupun membantah tudingan tersebut.

"Republik Islam Iran tidak ingin memperluas perang dan krisis di kawasan ini, tetapi regim ini (Israel) pasti akan mendapatkan respons atas kejahatan dan kelancangannya," ujar Pezeshkian. 

Dilansir The Times of Israel, Shoigu yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan Rusia sebelum dipindahkan ke Dewan Keamanan pada Mei lalu, juga bertemu dengan Laksamana Muda Ali Akbar Ahmadian.

Ahmadian adalah seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang menjabat sebagai sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Pertemuan tersebut menegaskan kerja sama strategis antara kedua negara dalam bidang keamanan dan pertahanan.

IRGC telah mengancam akan memberikan hukuman keras pada waktu dan tempat yang tepat kepada Israel, yang mereka anggap bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. 

Baca Juga: Iran Minta Dukungan Internasional untuk Balas Israel: Kami Berhak Menghukum Agresor

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Times of Israel/Press TV


TERBARU