> >

Rusia Peringatkan Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tak Bisa Diterima

Kompas dunia | 1 Agustus 2024, 14:09 WIB
Seorang pendukung Hamas memegang poster Ismail Haniyeh, pemimpin organisasi perlawanan Palestina itu, dalam demonstrasi yang mengecam pembunuhannya di kamp pengungsi Palestina, Ein el-Hilweh, di dekat Kota Sidon, Lebanon, Rabu (31/7/2024). (Sumber: AP Photo/Mohammed Zaatari)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia memperingatkan kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebagai sesuatu yang tak bisa diterima.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, Rabu (31/7/2024).

Selain mengatakan bahwa pembunuhan Haniyeh tak bisa diterima, Bogdanov menegaskan hal itu akan berujung pada eskalasi ketegangan.

Baca Juga: Pemakaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Dikuburkan di Doha Besok

Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran setelah hotelnya tempat menginap menerima serangan.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan ini, meski begitu Israel diyakini sebagai pelakunya.

Israel sendiri pernah berjanji untuk membunuh Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya, atas aksi kelompok perlawanan Palestina itu di utara Israel pada 7 Oktober lalu.

Ketika itu, 1.200 orang terbunuh dan sekitar 250 orang lainnya ditahan sebagai sandera oleh Hamas.

Israel sendiri kemudian menyerang Gaza dengan dalih melakukan pembalasan terhadap Hamas, dan mebunuh setidaknya 39.000 orang.

“Ini semua begitu buruk. Ini merupakan pembunuhan politik yang tak bisa diterima, dan akan menjurus pada eskalasi tensi lebih lanjut,” ujar Bogadnov dilansir dari Newsweek.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Newsweek


TERBARU