Ismail Haniyeh Dibunuh, Hamas Dinilai Justru Bakal Tambah Kuat
Kompas dunia | 1 Agustus 2024, 11:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pembunuhan terhadap pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dinilai justru akan semakin memperkuat organisasi perlawanan Palestina terhadap penjajahan Israel tersebut.
Haniyeh dibunuh dalam serangan udara di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024) dini hari waktu setempat.
Haniyeh (62 tahun) berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran, Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/7/2024), sebelum dibunuh.
Iran dan Hamas menyebut Israel berada di balik pembunuhan pemimpin politik Hamas itu. Namun, hingga berita ini ditulis, Israel belum mengeluarkan pernyataan terkait hal tersebut.
Menurut dosen hubungan internasional Universitas Paramadina, Jakarta, Mohammad Riza Widyarsa, pembunuhan Haniyeh tidak akan melemahkan perlawanan Hamas.
Baca Juga: Iran Ancam Pembalasan Keras ke Israel atas Pembunuhan Ismail Haniyeh, Netanyahu Malah Jemawa
“Itu malah akan semakin membangkitkan militansi pendukung Hamas di Palestina. Kalaupun Hamas pada akhirnya kalah dengan Israel, memori para pejuang Palestina yang dibunuh oleh Israel itu tidak akan terhapus dari benak warga Palestina. Tetap kok akan muncul kelompok Hamas-Hamas yang lain,” ungkapnya kepada Kompas.tv, Rabu malam.
Hal itu, sambungnya, terkait ideologi. Pembunuhan Haniyeh pun dinilai tidak akan menyurutkan keinginan rakyat Palestina untuk merdeka dari penjajahan Israel.
“Ini masalah ideologi. Warga Palestina mereka ingin merdeka, dengan membunuh para pemimpin Palestina itu malah akan menambah militansi warga Palestina untuk merdeka,” kata Riza.
"Sama keadaannya dengan waktu kita dijajah Belanda. Berapa banyak pahlawan kita yang dibunuh dan dibuang oleh Belanda, akhirnya tidak ngaruh kan? Kita tetap berjuang untuk merdeka."
Baca Juga: Daftar Pemimpin Palestina yang Tewas di Tangan Israel: dari Ahmad Yassin hingga Ismail Haniyeh
Meski Israel belum secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas serangan udara yang menewaskan Haniyeh, Riza meyakini Israellah yang membunuh pemimpin Hamas itu.
Penulis : Edy A. Putra Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV