> >

China Mengecam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Kompas dunia | 1 Agustus 2024, 04:48 WIB
Pemimpin politik puncak kelompok Hamas, Ismail Haniyeh tewas dibunuh serangan udara Israel di Tehran hari Rabu, 31 Juli 2024. Hamas mendeklarasikan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem dan kelompok itu siap membayar semua harga untuk melakukannya. (Sumber: AP Photo)

ISTANBUL, KOMPAS TV - Pemerintah China hari Rabu, 31 Juli 2024,  mengecam keras pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

"Kami dengan tegas menentang dan mengutuk segala bentuk pembunuhan dan tindakan kekerasan, serta kami sangat khawatir tentang potensi peningkatan ketidakstabilan regional akibat insiden ini," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengenai pembunuhan Haniyeh di Teheran.

Beijing sedang "memantau situasi dengan cermat," tambah Lin, menurut media pemerintah China.

Pembunuhan Haniyeh terjadi di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang kini memasuki bulan kesepuluh.

Hamas mengatakan hari Rabu bahwa Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di ibu kota Iran.

Mereka menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan pengecut Zionis."

Baca Juga: Iran Janji Balas Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh: Sudah Tugas Kami Menghukum Berat Zionis

Foto terakhir Ismail Haniyeh, tengah. Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, kanan, berbicara dengan kepala Hamas Ismail Haniyeh, tengah, dan pemimpin kelompok Jihad Islam Palestina Ziad Nakhaleh dalam sebuah pertemuan di Teheran, Iran, Selasa, 30 Juli 2024. (Sumber: AP Photo)

Pemimpin Palestina yang terbunuh itu baru saja menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran pada Selasa, sebelum dibunuh.

Korps Pengawal Revolusi Islam Iran juga mengkonfirmasi insiden tersebut.

Tidak ada pengumuman langsung dari Israel terkait insiden ini.

Menurut Mehr News Iran, pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 2 pagi waktu setempat (2230GMT Selasa).

Haniyeh "ditempatkan di salah satu kediaman untuk veteran perang di utara Teheran," laporannya menyebutkan.

Pemimpin Palestina itu "gugur setelah sebuah proyektil menghantam tempat tinggalnya," tambah laporan tersebut.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU