> >

Pria Italia Tarik Tiga Pesawat Sambil Handstand, Pecahkan Rekor Dunia

Kompas dunia | 31 Juli 2024, 11:05 WIB
Matteo Pavone memecahkan rekor dunia setelah menarik 3 pesawat sembari berjalan menggunakan tangan. (Sumber: Guinness World Records)

DON BOSCO, KOMPAS.TV - Seorang atlet Italia bernama Matteo Pavone berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia dengan prestasi tidak biasa. Pada tanggal 30 Juni lalu, Pavone memecahkan rekor dunia untuk kategori pesawat paling ringan yang ditarik dengan berjalan di atas tangan atau handstand.

Bertempat di Castelnuovo Don Bosco, Asti, Italia, Pavone yang dijuluki "The Handstand Vehicle" berhasil menarik tiga pesawat ringan sekaligus sejauh 5 meter hanya dengan menggunakan kekuatan tangannya.

Sebelum percobaan dimulai, panitia memastikan bahwa berat total pesawat tidak melebihi batas maksimum 5.669,90 kg sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Pavone harus menarik pesawat-pesawat tersebut sejauh minimal 5 meter agar upayanya dianggap sah.

Perjalanan Pavone menuju rekor dunia ini tidak mudah. Mantan pemain rugbi ini mengalami cedera punggung parah yang sempat membuatnya berhenti berolahraga pada usia 24 tahun.

"Dokter mengatakan saya tidak akan pernah bisa berolahraga lagi, tetapi mereka salah," ungkap Pavone dikutip dari Guinness World Record, Rabu (31/7/2024).

Baca Juga: Daftar Juara Piala AFF U19: Indonesia Lewati Rekor Vietnam, Iran, hingga Jepang!

Meskipun berhasil pada percobaan pertama, Pavone tidak puas dan mencoba untuk menarik empat pesawat pada upaya kedua dan ketiga. Sayangnya, ia tidak berhasil menyelesaikan jarak yang dibutuhkan pada kedua percobaan tersebut.

Juri Rekor Dunia Guinness Lorenzo Veltri yang hadir di lokasi, mengonfirmasi bahwa rekor hanya berlaku untuk tiga pesawat yang berhasil ditarik Pavone pada percobaan pertama.

"Mendengar pengumuman resmi rekor tersebut adalah momen euforia murni," kata Pavone. "Saya tahu saya telah melakukan sesuatu yang luar biasa."

Tantangan terbesar yang dihadapi Pavone selama upaya pemecahan rekor ini adalah cuaca panas yang mempengaruhi kondisi lintasan. Panas matahari membuat permukaan beton sangat panas, menyebabkan lecet di tangan Pavone meskipun ia menggunakan sarung tangan.

Selain itu, panjang total konvoi pesawat yang ditarik membuat setiap tonjolan atau cacat kecil di jalan menjadi faktor penting dalam upaya tersebut.

Baca Juga: Melihat Pesona Sungai Siak dari Jembatan dengan Lift "Outdoor" yang Raih Rekor Muri

Gesekan ban pesawat juga menjadi kendala tambahan. "Gesekan ban jauh lebih tinggi daripada saat upaya yang dilakukan selama pelatihan, dengan suhu yang lebih rendah," ungkap Pavone.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Pavone berhasil mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia. Ia mendedikasikan pencapaian ini untuk putrinya yang sedang merayakan ulang tahun.

"Semuanya dapat dicapai dengan kerja keras, tekad, dan dukungan dari keluarga serta teman-teman Anda," kata Pavone.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU