Israel dan Hizbullah di Ambang Perang, Menlu Inggris Desak Warganya Tinggalkan Lebanon
Kompas dunia | 30 Juli 2024, 22:24 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Inggris Raya David Lammy mendesak warga negara Inggris segera meninggalkan Lebanon seiring potensi perang Israel dengan Hizbullah yang semakin besar. Tensi Israel dan Hizbullah memanas usai serangan roket menewaksan 12 orang di Dataran Tinggi Golan pada pekan lalu.
Lammy menegaskan, pihaknya mengupayakan segala cara untuk mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah. Namun, Lammy mengatakan risiko perang besar semakin meningkat dan meminta warga Inggris Raya segera pergi selagi penerbangan sipil masih beroperasi.
Baca Juga: Terancam Perang Besar dengan Israel, Hizbullah Pindahkan Rudal Pintar untuk Persiapan
"Pesan saya kepada warga negara Inggris Raya di Lebanon jelas: Jika Anda di Lebanon, pergilah," kata Lammy dalam pesan video melalui media sosial X, Selasa (30/7/2024.
"Anda harus pergi selagi penerbangan komersial masih beroperasi. Dan jika Anda berada di UK (Inggris Raya), jangan pergi ke Lebanon."
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri sejumlah negara telah menyerukan kepada warganya agar meninggalkan Lebanon. Setidaknya Norwegia, Prancis, dan Belgia telah meminta warganya meninggalkan negara tetangga Palestina tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menegaskan pihaknya akan membalas Hizbullah atas serangan roket di Golan. Netanyahu bertekad menyerang Lebanon kendati sekutu-sekutu penting Israel memintanya menahan diri.
Hizbullah sendiri mengaku tidak ingin perang terbuka dengan Israel, tetapi siap jika perang terjadi. Hizbullah juga membantah tuduhan bahwa pihaknya menyerang Dataran Tinggi Golan.
Hizbullah dan Israel terlibat pertempuran berskala terbatas sejak Israel mengobarkan perang di Gaza pada Oktober 2024 lalu. Hizbullah mengaku akan berhenti menyerang Israel jika gencatan senjata tercapai di Jalur Gaza.
Baca Juga: Perang Israel di Gaza Timbulkan Epidemi Polio, WHO: Kita Butuh Gencatan Senjata Segera
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV