Putin Janjikan Tindakan Balasan Setara atas Penempatan Rudal AS di Jerman
Kompas dunia | 29 Juli 2024, 03:20 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Rusia akan menempatkan senjata serang baru sebagai tanggapan atas rencana Amerika Serikat (AS) menempatkan rudal jarak jauh dan hipersonik di Jerman.
Dalam acara parade angkatan laut di St Petersburg, Putin berjanji akan mengambil "tindakan balasan setara" setelah AS mengumumkan mereka akan mulai menempatkan senjata tersebut pada tahun 2026.
Langkah ini diambil untuk memperkuat komitmen AS terhadap NATO dan pertahanan Eropa setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
"Jika AS melanjutkan rencana tersebut, kami akan merasa bebas dari moratorium sepihak yang sebelumnya diberlakukan mengenai penempatan senjata jarak menengah dan pendek. Kami juga akan meningkatkan kemampuan angkatan laut kami," kata Putin.
Ia menambahkan, pengembangan sistem yang sesuai oleh Moskow "sudah pada tahap akhir."
Washington dan Moskow dalam beberapa pekan terakhir menyatakan kesiapan untuk menempatkan senjata darat jarak menengah yang selama beberapa dekade dilarang oleh perjanjian AS-Soviet tahun 1987. AS keluar dari perjanjian tersebut pada 2019 dengan menuduh Moskow melakukan uji coba rudal yang melanggar perjanjian.
Tuduhan tersebut, yang dibantah Rusia, muncul saat ketegangan meningkat antara Moskow dan Barat setelah jatuhnya pesawat Malaysia Airlines yang membawa 298 orang di wilayah timur Ukraina yang dilanda perang. Dua warga Rusia dan satu warga Ukraina pro-Moskow akhirnya dinyatakan bersalah atas peran mereka dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Pangkalan Militer Rusia di Krimea Dihantam Rudal Ukraina, Pembalasan Serangan Drone Pasukan Putin
Washington dan Berlin dalam pernyataan bersama bulan ini menyebutkan senjata AS yang akan ditempatkan di Jerman termasuk rudal SM-6, rudal jelajah Tomahawk, dan "senjata hipersonik yang sedang dikembangkan," termasuk yang memiliki jangkauan lebih panjang dibandingkan dengan yang saat ini ditempatkan di seluruh Eropa.
Sebagian besar sistem rudal Rusia mampu membawa hulu ledak konvensional atau nuklir.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pekan lalu mengatakan Kremlin tidak menutup kemungkinan penempatan rudal nuklir baru sebagai tanggapan atas langkah AS.
Ryabkov menambahkan, pertahanan Kaliningrad, eksklave Rusia yang dipersenjatai secara besar-besaran dan berada di antara anggota NATO, Polandia dan Lithuania, menjadi perhatian khusus.
Selama bertahun-tahun, Putin menggambarkan penempatan infrastruktur rudal AS di Eropa sebagai langkah agresif yang bertujuan melemahkan kemampuan Moskow.
Berita tentang rencana penempatan senjata baru di Jerman muncul pada pertemuan puncak NATO di Washington awal bulan ini.
Pada acara yang sama, para sekutu mengumumkan bahwa pangkalan baru AS di Polandia, negara tetangga Ukraina di barat, siap beroperasi dan akan mampu mencegat rudal balistik.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press