> >

Disalahkan Israel Atas Serangan Roket di Golan yang Tewaskan 12 Anak-Anak, Hizbullah Bereaksi

Kompas dunia | 28 Juli 2024, 09:30 WIB
Kerusakan akibat serangan roket di dataran tinggi Golan yang menyebabkan 12 orang anak-anak tewas, Sabtu (28/7/2024). (Sumber: AP News)

GOLAN, KOMPAS.TV - Hizbullah bereaksi setelah disalahkan Israel atas serangan roket di dataran tinggi Golan.

Sekitar 12 anak-anak dan seorang dewasa terbunuh, dan puluhan lainnya cedera setelah roket mengenai lapangan sepak bola tempat mereka bermain di dataran tinggi Golan, Sabtu (27/7/2024).

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan roket itu ditembakkan oleh kelompok Hizbullah dan jatuh di Kota Druize, Majdal Shams.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, Puluhan Pengungsi Tewas

Namun, Hamas langsung membantah klaim yang diungkapkan IDF.

Insiden tersebut diyakini memiliki potensi untuk memicu perang sepenuhnya antara Israel dan Hizbullah, yang terus saling menyerang setelah terjadinya perang di Gaza, Oktober 2023 lalu.

Serangan roket tersebut menjadi yang paling mematikan di perbatasan udara Israel sejak 7 Oktober lalu.

Dilansir dari BBC Internasional, Juru Bicara Hizbullah Mohammad Afigf membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sementara itu otoritas Israel mengatakan korban tewas serangan tersebut berusia antara 10 hingga 20 tahun.

Meski begitu, sejumlah media Israel mengungkapkan beberapa di antaranya berusia lebih muda.

Sebuah video rekaman kejadian itu memperlihat kerumunan orang di stadion sepak bola, dan tandu dilarikan ke ambulans yang menunggu.

Majdal Shams adalah satu darui empat desa di dataran tinggi Golan, di mana 25.000 anggoat berbahasa Arab dengan aliran kepercayaan Druze dan kelompok etnis itu tinggal.

Sebelum laporan serangan itu muncul, Hizbullah telah mengaku bertangguh jawan pada empat serangan lainnya.

Salah satunya adalah markas militer di Brigade Hermon, di kaki Gunung Hermon, yang merupakan perbatasan Israel dan Lebanon.

Pangkalan itu hanya berjarak 3km dari lapangan sepak bola.

Juru Bicara IDF Daniel Hagari, yang mengunjungi lokasi serangan, menuduh Hizbullah telah berbohong dan membantah bertanggung jawab atas insiden ini.

Ia mengatakan roket yang digunakan adalah Falaq-1 buatan Iran, dan secara eksklusif dimiliki Hizbullah.

Baca Juga: Terungkap, Plot Misterius Ukraina Picu Panggilan Telepon Langka dari Rusia ke Pentagon

“Intelijen kami sangat jelas. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan orang tak bersalah,” katanya.

Ia pun menambahkan bahwa Israel siap membalas atas serangan tersebut.

Meski Israel dan Hizbullah saling serang sejak Oktober, namun keduanya menahan diri dari aksi yang diperkirakan bisa tereskalasi lebih luar di Lebanon Selatan.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC Internasional


TERBARU