Pendiri Kartel Sinaloa Sekaligus Rekan Al Chapo Ditangkap, Disebut yang Mengontrol Segalanya
Kompas dunia | 26 Juli 2024, 08:52 WIBEL PASO, KOMPAS.TV - Pendiri kartel Sinaloa sekaligus rekan dari Joaquin “El Chapo” Guzman, Ismael “El Mayo” Zambada telah ditangkap.
Zambada, 76 tahun ditangkap agen federal Amerika Serikat (AS) di El Paso, Texas.
Zambada merupakan pendiri sindikat kejahatan Sinaloa bersama El Chapo, yang saat ini dipenjara di AS.
Baca Juga: Pembantaian di Papua Nugini, Puluhan Orang Tewas dan Desa Dibakar
Ditangkap bersama Zambada, Kamis (24/7/2024), adalah putra Al Chapo, Joaquin Guzman Lopez.
Pada Februari, Zambada didakwa oleh kejaksaan AS atas konspirasi untuk membuat dan mendistribusikan fentanyl.
Fentanyl merupakan obat bius yang lenih kuat dari heroin dan disalahkan atas krisis opioid di AS.
Pada pernyataan tertulis, Jaksa Agung AS Merrick Garland mencatat bahwa dua pria yang memimpin salah satu organisasi penjualan narkoba paling kuat dan penuh kekerasan di dunia.
“El Mayi dan Guzman Lopez bergabung dengan daftar yang terus bertambah dari pemimpin kartel Sinaloa dan gerombolannya yang oleh Departemen Kehakiman yang dimintai pertanggungjawaban di Amerika Serikat,” katanya dikutip dari BBC Internasional.
“Fentanyl adalah ancaman narkoba paling mematikan di seluruh negara, dan Departemen Kehakiman tak akan berhenti hingga setiap pemimpin, anggota dan semua yang berhubungan kartel bertanggung jawab atas racun di komunitas kami harys dimintai pertanggungjawaban,” tambah Garland.
Jaksa AS mengatakan bahwa kartel Sinoalia merupakan pemasok terbesar narkoba di AS.
Administrasi Penegakan Narkoba AS (DEA) telah menawarkan hadiah sebesar USD15 juta atau setara Rp244 miliar untuk penangkapan Zambada.
Pada pengadilan El Chapo di 2019, pengacaranya Jeffrey Lichtman menuduh Zambada yang menyuap seluruh Pemerintah Meksiko, sebagai ganti hidup terbuka tanpa takut dituntut.
“Sejujurnya ia yang mengontrol segalanya. Mayo Zambada yang melakukannya,” kata Lichtman.
Baca Juga: Kisah El Chapo, Gembong Narkoba Penyumbang Dana Kampanye Pilpres Meksiko
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Zambada juga pemilik dari sejumlah bisnis legal di Meksiko.
Itu termasuk perusahaan susu besar, jalur bus, dan juga hotel, begitu juga dengan aset perumahan.
Bersama dakwaan fentanyl, Zambada juga menghadapi sejumlah dakwaan di AS dari penjualan fentanyl, pembunuhan, penculikan, pencucian uang dan organisasi kejahatan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC Internasional